JAKARTA - Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) hadiri acara Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2022, yang dibuka oleh Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin, di Hotel Bidakara Jakarta, Jumat (09/12).
Ketua GNPK-RI Jawa Barat Nana Supriatna Hadiwinata menjelaskan Hakordia 2022 mengambil tema "Indonesia Pulih Bersatu Lawan Korupsi". Melalui tema ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ingin mengajak dan memperkuat peran serta masyarakat dalam upaya memerangi korupsi.
"Memberantas korupsi membutuhkan peran serta seluruh elemen masyarakat di negeri ini tanpa terkecuali," kata pria yang akrap di sapa Abah Nana ini. Penyelenggaraan Hakordia atau Hari Anti Korupsi Sedunia 2022 yang diselenggarakan oleh KPK RI di Hotel Bidakara Pancoran Jakarta Selatan pada tanggal 9 sampai dengan 11 Desember 2022 sesuai dengan Undangan yang diterima organisasi GNPK-RI Provinsi Jawa Barat.
Abah Nana mengaku pada penyelenggaraan kali ini memiliki kesan tersendiri buat GNPK RI. "Bila dilihat dari peserta yang diundang, nampak banyak peserta yang tidak seharusnya diundang, justru seharusnya pihak penyelenggaran harus lebih memperhatikan para aktifis pro antikorupsi yang sudah nyata-nyata dan jelas memberikan kontribusi kepada KPK RI dalam hal memberikan informasi/laporan pengaduan adanya dugaan Tipikor pada suatu Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Pusat," ungkapnya.
Ada satu hal yang menarik pada kegiatan Work shop, Seminar atau Pemaparan materi materi pro antikorupsi oleh Panitia dibagi per Ruangan atau Gedung. Pada kegiatan ini banyak peserta yang hadir kecewa karena sudah melakukan registrasi kehadiran, tetapi tidak bisa masuk dengan alasan adanya kesalahan sistem oleh pihak panitia, ini sangat tidak baik kesannya buat KPK RI.
Bila secara umum, format penyelenggaraan hampir sama yang dilakukan pada tahun tahun sebelumnya, yakni tahun 2018.
"Cuma bedanya penyelenggaraan kali ini dapat dibilang tidak sukses secara umum," cetusnya. Jadi memang sesuai icon/tema bahwa Indonesia sedang sakit " INDONESIA PULIH BERSATU BERANTAS KORUPSI " jadi tak heran kalau kita dianggap sedang sakit, oloknya.
Selain daripada itu, dihari kedua mengikuti Workshop Peluncuran Sistim Informasi Pemerintah Daerah (SIPD ) para narsum yang hadir cukup berbobot dalam memberikan pemaparannya. Bahkan pejabat yang hadir dari Kemendagri, Kemenkominfo dan ada dari beberapa pejabat lainnya.
"Kami menyimak dari pemaparan mereka, satu sama lain masih menonjolkan Lembaga/Institusi dimana mereka berada, harusnya pada setiap pemaparan materi satu sama lain harus saling terkait, sehingga hal ini akan menjadi solusi agar Regulator bisa nyambung dari Tingkat Kementrian, Tingkat Bawah sampe ke Tingkat Atas," tuturnya.
Akan tetapi ada yang tidak nampak yakni pejabat dari Bappenas RI dan Badan Pengawas, baik BPK RI maupun BPKP RI, ini sangat penting karena dalam SIPD ini dimulai dari Perencanaan, pelaksanaan dan pertanggung jawaban.
"Kami berfikir bahwa adanya penyimpangan itu dikarenakan adanya kekeliruan dalam perencanaan, maka bila ini terjadi, pasti dikemudian hari akan diketahui adanya penyimpangan dalam program dan anggaran pemerintahan," tegasnya sembari berharap semoga saja Tema Hakordia 2023, Indonesia tidak sedang sakit. Sehingga penyelenggaraannya bisa lebih baik.(timmediagnpkri/Editor : Erik)
