JAKARTA - Presiden RI, Joko Widodo Kamis (29/9/2022) menyampaikan tentang kondisi nasional yang di antaranya, pengendalian Inflasi di Daerah, tindak lanjut aksi Afirmasi bangga buatan Indonesia serta pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dihadapan para petinggi lembaga Negara, TNI dan Kepolisian RI, Kejaksaan RI, Kementerian, BUMN, para Gubernur serta Bupati/ Wali Kota se Indonesia.
Pembahasan tersebut di sampaikan presiden ke- 7 RI ini diruangan Cendrawasih, Balai Sidang Jakarta Convention Center yang turut di hadiri Wakil Presiden, Maaruf Amin. Pada acara yang turut di hadiri oleh Bupati Rokan Hilir (Rohil), Afrizal Sintong ini turut dibahas beberapa hal yaitu, Inflasi, subsidi upah, 2 persen transfer umum, Bansos, Apresiasi Dana Insentif Daerah, Lessons learn Strategi pengendalian Inflasi, Kemiskinan Ekstrem harus turun 1 persen setiap tahun.
Kemudian tiga instrumen kebijakan konvergensi program dan perbaikan akurasi pensasaran, wilayah prioritas, data pensasaran serta pedoman umum. Berdasarkan semua pembahasan yang disampaikan dapat disimpulkan bahwa benang merahnya adalah perlu adanya kolaborasi tiap semua sektor dan tidak boleh lagi adanya ego sektoral.
Presiden RI, Joko Widodo turut menekankan bahwa semua elemen termasuk Pemerintah Daerah untuk menggalakkan penggunaan produk dalam negeri serta pengembangan pariwisata Indonesia yang kaya akan potensi alam yang unik dan indah. “Sekali lagi, tolong masyarakat diajak, Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota, ajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri saja, kondisi ketidakpastian global saat ini terus berubah," kata Presiden seraya mengarahkan.
Perubahan itu lanjutnya, terjadi hampir setiap hari sehingga membawa dampak bagi kondisi ekonomi tak hanya di Indonesia akan tetapi juga di banyak negara. "Kita tahu ketidakpastian Global sekarang ini hampir setiap hari berubah-ubah terus. Begitu Covid-19 selesai, semua negara sebetulnya merencanakan bagaimana pemulihan ekonominya. Akan tetapi banyak yang belum selesai muncul perang di Ukraina dan Rusia," terangnya.
Merujuk kepada kondisi di atas, Presiden ingin semua pemangku kepentingan punya pemahaman sama terkait situasi global ini. Menyikapi pembahasan yang telah di sampaikan Presiden RI tersebut, Bupati Rohik, Afrizal Sintong yang didampingi oleh Asisten II Setda Rohil, Rahmatul Zamri Msi dan Kabid IKP Diskominfotiks, Hasnul Yamin mengatakan bahwa Pemda Rohil menyambut baik dan akan sejalan dengan apa yang dihimbau oleh Presiden Joko Widodo tersebut.
"Untuk di beberapa sektor di Kabupaten Rokan Hilir sendiri dalam kurun satu tahun ini kita telah berusaha membangkitkan kembali gairah perekonomian berbasis lokal. Situasi sekarang ini adalah situasi yang tidak mudah. Situasi yang sangat sulit dan itu dialami oleh semua negara. Kita semuanya harus memiliki kepekaan, sense of crisis mengenai kondisi terkini," sebutnya.
Apalagi tambah bupati, seperti yang kita ketahui bersama dua tahun dilanda pandemi Covid-19 membuat hampir semua sendi perekonomian melemah. "Mudahan-mudahan kedepannya kami bersama sama dengan stakeholder yang ada akan tetap berusaha memacu semua kemungkinan peluang yang ada demi masyarakat sejahtera dan Rohil tetap jaya," pungkasnya. (Erik)