ROKAN HILIR - Baru saja di sandarkan Rabu pagi (8/6/2022) di Pelabuhan Oliong, Bagansiapiapi Kapal Pukat Harimau asal Belawan, Sumatra Utara (Sumut) yang diamankan tengah melakukan penangkapan ikan di perairan Pulau Tokong, Pulau Jemur Selasa (7/6/2022) lalu oleh pihak Polisi Laut dan Udara (Polairud) dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Rohil, kini keberadaan Kapal tersebut hilang secara misterius pada Jumaat pagi (10/6/2022).
Informasi terakhir yang di sampaikan oleh Ketua HNSI Rohil, Joenaidi Kamis lalu bahwa proses hukum terhadap Nahoda dan ABK kapal yang berjumlah sebanyak 10 orang ini telah dilimpahkan ke pihak Polairud Polres Rohil. Sementara kapal dengan bobot daya tampung sebesar 250 ton ini di sandarkan di Pelabuhan Oliong di Bagansiapiapi. Namun, saat Ketua HNSI yang mengaku akan mengawal terus proses hukum kapal yang mengunakan alat tangkap yang dilarang ini datang ke pelabuhan dengan maksud ingin melihat kondisi kapal tersebut Jumaat pagi ternyata sudah tidak ada di lokasi yang seharusnya.
"Saya merasa sangat heran di atas hilangnya kapal tersebut. Lantaran tidak ada memberitahukan sama sekali ke kita secara tertulis. Padahal kita ikut bersama Polairud mengamankan kapal asal Sumut ini," aku Joenaidi. Kemana kini kapal itu berada. Sementara itu, mengutip dari pemberitaan yang diterbitkan media online nadariau.com proses hukum untuk kapal tangkapan tersebut berdasarkan pengakuan Kapolres Rohil, AKBP Nurhadi Ismanto SH SIK melalui Kasatpol Polairud, AKP Tito Lasagatra SIK MH kini telah dilimpahkan ke Kementrian Perikanan dan Kelautan (KKP)
"Ya pak benar karna atas perintah pimpinan kita kapal tersebut di limpahkan penanganannya oleh kementrian perikanan dan kelautan," akunya. Adapun dasar pelimpahan penanganan terhadap kapal tersebut ialah UU 45 th 2009: Pasal 73 ayat 2 : penyidik TNI AL, penyidik pegawai negeri sipil perikanan yang berwenang melakukan penyidikan terhadap tindak pidana di bidang perikanan yang terjadi di Zona Ekonomi Eksklufif Indonesia (ZEEI).
Pasal 1 butir 21 : ZEEI adalah jalur diluar dan berbatasan dengan laut teritorial Indonesia sebagaimana ditetapkan berdasarkan undang undang yang berlaku tentang perairan Indonesia yang meliputi dasar laut, tanah dibawahnya, dan air diatasnya dengan batas terluar 200 mil laut yang diukur dari garis pangkal laut teritorial Indonesia. Pasal 1 butir 19 : laut teritorial indonesia adalah jalur laut selebar 12 mil laut yang diukur dari garis pangkal kepulauan indonesia. (Erik)
