ROKAN HILIR - Berpusat di aula lantai IV Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), di Jalan Merdeka, Rabu (18/5/2022) di Bagansiapiapi, Kementrian Komunikasi dan Informatika melalui Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio kelas I Pekanbaru mengadakan sosialisasi tentang Pelayanan ISR Maritim (MOTS) dan Bimbingan Teknis (Bimtek) sertifikat operator radio (SOR) terhadap 40 orang nelayan di Kecamatan Bangko.
Sebagai Instansi yang memiliki tugas utama melakukan pengawasan dan pengendalian frekuensi radio, Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Pekanbaru, Moh Syarief Helmi SE MM menyebutkan bahwa di pandang sangat perlu para nelayan khususnya di Kecamatan Bangko mendapatkan sosialisasi Pelayanan ISR Maritim (MOTS) serta Bimtek SOR ini.
"Untuk di Bagansiapiapi kami mengadakan sosialisasi tentang pelayanan perizinan maritim kepada para nelayan. Alhamdulillah para peserta dari nelayan cukup ramai dan antusias, ditambah peserta dari stakholder pemerintahan, KSOP dan HSNI," kata Syarif Helmi. Kegiatan ini tambahnya, dilaksanakan tiga kali dalam setahun dan tidak semata dilakukan dalam satu titik dengan mengumpulkan nelayan saja, akan tetapi juga turut dilakukan dengan memberikan edukasi langsung ke tiap-tiap Kabupaten/ Kota.
"Jadi bukan hanya semata-mata mengumpulkan orang dalam satu ruangan saja, akan tetapi kita secara langsung terjun ke lapangan di setiap kabupaten/kota yang ada di Riau," terangnya. Selain sosialisasi dan bimtek pihaknya aku Syarif Helmi turut memberikan praktek-praktek kepada para nelayan dalam hal kebencanaan.
"Kami bukan memberikan alat kepada nelayan, akan tetapi memberikan pemahaman kepada nelayan dalam hal penggunaan frekuensi radio atau perangkat radio komunikasi yang selama ini bisa saja sudah digunakan, akan tetapi tidak sesuai dengan standar," ungkapnya. Pada sosialisasi ini lanjutnya, kepada para nelayan di anjurkan agar menggunakan perangkat atau radio komunikasi sesuai dengan standar internasional.
"Sehingga, apabila misalnya terjadi hal yang tidak di inginkan di laut yang membutuhkan bantuan dari nelayan lainya bahkan kepada seluruh orang bisa mendengarkannya saat bantuan itu di sampaikan melalui radio komunikasi ini," terang Syarif Helmi. (Erik)
