ROKAN HILIR - Rabu (22/12/2021), kembali di peringatan Hari Ibu. Peringatan Hari Ibu ke-93 ini ditandai sebagai tonggak sejarah kemerdekaan kaum ibu dan perempuan yang bermula dari kegiatan Kongres Perempuan Indonesia. Untuk peringatan Hari Ibu di Kabupaten Rohil tahun ini dilaksanakan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan menggelar upacara peringatan yang di pusatkan di Jalan Merdeka di Bagansiapiapi.
Kenapa tanggal 22 Desember dipilih sebagai Hari Ibu di Indonesia? Penetapan tanggal 22 Desember memiliki sejarah panjang di baliknya. Mengutip buku Merayakan Ibu Bangsa karya I Gusti Agung Ayu Ratih, Martin Suryajaya, Melani Budianta, dan Siti Maemunah, hal yang dilawan dalam pergerakan perempuan di Indonesia sejak akhir abad ke-19 adalah tatanan patriarki dalam masyarakat tradisional.
Cara pandang yang menempatkan laki-laki sebagai pusat kehidupan sosial sangat dominan di banyak masyarakat tradisional. Tatanan kehidupan itu disebut patriarki. Sistem inilah yang dilawan pergerakan perempuan Indonesia sejak akhir abad ke-19 hingga kini. Bertindak sebagai pembina upacara pada peringatan hari ibu tahun ini Ketua TP PKK Rohil, Sanimar Afrizal dengan mengambil tema "Perempuan Berdaya, Indonesia Maju yang mana perempuan Indonesia berdaya untuk pemulihan ekonomi bangsa pasca pandemi Covid19".
Peringatan hari ibu di Rohil kali ini semakin hitmat dengan dibacanya sejarah singkat hari ibu oleh Wakil Ketua TP PKK Rohil, Sari Eka Rahmi Sulaiman yang turut diikuti dengan pengibaran bendera merah putih. Hadir dalam upacara itu, Bupati Afrizal Sintong Sip, wakil bupati H Sulaiman SS MH, Ketua DPRD Maston, Dandim 0321, Kajari Rohil, Sekda, Kapolsek Bangko, darma wanita, IBI dan tokoh masyarakat lainnya.
Membacakan amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, istri bupati Rohil ini mengungkapkan hari ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember merupakan bentuk pengakuan serta penghargaan atas perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa.
"Peringatan hari Ibu di Indonesia bukanlah mothers-day melainkan momentum untuk mendorong perempuan Indonesia menjadi perempuan yang berdaya dan setara kedudukannya," sebut Sanimar Afrizal. Bila melihat sejarah tentunya perjuangan para perempuan bukanlah hal yang mudah. Namun, perempuan-perempuan Indonesia dengan gagah berani menembus batas-batas sosial bersuara untuk memperjuangkan hak-hak kaum nya dan bersama-sama dengan kaum laki-laki meraih kemerdekaan.
"Pada akhirnya konstitusi undang-undang dasar negara republik Indonesia 1945 menjamin kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia termasuk perempuan," terangnya. Hingga saat ini lanjutnya, telah banyak kemajuan yang dirasakan oleh perempuan namun kesetaraan ideal yang belum sepenuhnya tercapai. budaya patriarki yang telah mengakar selama berabad-abad masih tersisa dalam kehidupan masyarakat.
Perempuan masih menghadapi berbagai masalah, dengan adanya pandemi covid 19 yang meningkatkan kerentanan ekonomi perempuan, ketidak setaraan gender serta mengancam upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Akan tetapi, di tengah terpaan apapun, perempuan Indonesia merupakan srikandi-srikandi kuat yang mampu melampaui berbagai tantangan yang melingkupi mereka begitu pula di masa yang sulit ini.
Perempuan-perempuan Indonesia turut hadir di garda terdepan di tengah perjuangan menuju pemberdayaan perempuan yang membawa beragam tantangan dan rintangan dan hambatan. "Satu hal yang tidak berubah yakni perempuan Indonesia tetaplah tangguh kuat dan berani dalam menjadi penopang hidup kaumnya menjadi sebaik-baiknya Ibu bangsa," jelasnya.
Melalui peringatan hari Ibu ke 93 tahun ini, Ia berharap kita dapat merasakan berbagai kemajuan yang berhasil diraih oleh perempuan sekaligus mengingat bahwa perjuangan masih panjang dan harus dilanjutkan dengan jumlah perempuan yang mengisi hampir setengah dari populasi indonesia.
"Kemajuan perempuan tentunya akan menjadi kemajuan bangsa sehingga perjuangan mencapainya menjadi kewajiban semua pihak pula maka kita semua baik perempuan maupun laki-laki harus mendorong peran perempuan dalam segala bentuk dan sektor pembangunan, " sebutnya. Di hujung membacakan amanat Mentri, Sanimar juga mengucapakan selamat hari ibu kepada seluruh ibu yang ada di Indonesia khususnya di Kabupaten Rohil. (Erik)