ROKAN HILIR - Walau hanya berjumlah 20 orang, namun anggota Satgas Karhutla Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tidak kenal rasa takut dan lelah dalam upaya memadamkan api dari musibah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi selama kurang lebih 6 (Enam) bulan terhitung sejak bulan Februari hingga dengan Agustus kecuali Mei. Bahkan untuk memastikan api yang muncul dan membakar lahan para anggota Satgas Karhutla rela menginap dengan cara Mandah di dekat lokasi kebakaran berhari-hari hingga api di pastikan padam.
Barang kali selama ini mungkin sangat jarang adanya berita tentang apa yang telah dilakukan oleh para anggota Satgas Karhutla Rohil yang berjibaku memadamkan api baik pagi, siang maupun sore hari. Namun, hal pasti apa yang dilakukan para petugas yang rela meningalkan keluarga demi memadamkan api yang sudah pasti bisa membahayakan nyawanya ini patut di acukan jempol. Tak hanya memadamkan api, upaya yang mereka lakukan ini juga melindungi banyak warga masyarakat karna bila Karhutla terjadi sangat lama dan kobaran api tak kunjung padam maka sudah tentu akan memunculkan kabut asap tebal dan menyelimuti ruang udara di berbagai daerah.
Bila ruang udara di selimuti asap tebal dengan janga waktu yang cukup lama maka tentu akan mengakibatkan banyak warga masyarakat terjangkit penyakit Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA). Hari Darma Putra adalah sosok Plt Kepala BPBD Rohil yang memimpin 20 Satgas dilapangan dalam upaya memadamkan api yang terjadi selama ini. Priya yang di kenal bertanggung jawab terhadap tugas yang di embanya ini tak pernah membiarkan anggotanya karna ia senantiasa ada dan bersama memadamkan api di hampir semua lokasi kebakaran.
Bahkan wakil bupati Rohil, H Sulaiman SS MH mengakui dan salut atas kerja keras pihak BPBD yang telah berhasil dalam upaya memadamkan api yang terjadi tersebut. Kasi Distribusi Logistik BPBD Rohil, Edo Rendra SKM membenarkan akan hal tersebut dan memastikan bahwa sekarang ini sudah tidak ada lagi titik api. "Walau hanya berjumlah 20 orang, namun kita yang di komandoi Pak Hari Darma yang sama-sama turun di hampir seluruh lokasi titik api telah berhasil melakukan upaya pemadaman yang terjadi selama ini di berbagai daerah di Rohil yang terjadi sepanjang bulan Februari hingga dengan Agustus kecuali Mei sesuai data yang ada," kata Edo Rendra.
Selain itu, alat yang dimiliki cukup memadai mulai dari alat pemadam berukuran kecil, sedang hingga dengan yang besar begitu juga dengan kelengkapan petugas. Perlu di ketahui bahwa keberhasilan dalam upaya pemadaman api yang terjadi di 9 (Sembilan) Kecamatan dengan total lahan secara keseluruhan yang terbakar seluas 128.20 hektar ini juga turut di bantu oleh Masyarakat Peduli Api (MPA), pihak perusahaa, TNI dan juga Polri, jelasnya. Saat ini lanjut Edo Rendra, yang sangat di butuhkan untuk kelapangan dalam upaya pemadaman api dilapangan hanya Mobil Dobel Gardan.
Hal ini mengingat dari tiga unit kendaraan Dobel Gardan yang di miliki BPBD hanya dua unit yang bisa di gunakan. "Satu unit Mobil Dobel Gardan kita mengalami kecelakaan saat akan menuju lokasi dan sekarang berada di bengkel dan tersisa dua saja. Makanya kita butuh tambahan kendaraan lagi untuk kelapangan," kata Edo Rendra. Saat di singung terkait minimnya anggota Satgas Karhutla BPBD saat ini dan di bandingkan dengan jumlah lahan yang terbakar begitu luas dan tersebar di banyak Kecamatan Edo Rendra mengaku bahwa pihaknya tiap tahun terus mengajukan penambahan anggota namun baru tahun ini infonya penambahan itu terealisasi melalui koordinasi yang telah di sampaikan melalui wakil bupati.
"Penambahan perlu karna kita tak mampu mengkafer semua titik api dengan anggota hanya 20 orang. Perlu banyak anggota supaya bisa dilakukan Sif. Namun, semua bergantung dengan angaran," sebut Edo Rendra. Terlepas dari hal tersebut, sepanjang terjadinya Karhutla dan upaya pemadaman api yang dilakukan tidak satupun ada anggota yang mengalami luka bakar. Hal itu karna selain sigap angota Satgas Karhutla sudah terlatih dan senantiasa berhati-hati dengan selalu memperhatikan kondisi lahan yang terbakar.
"Terakhir itu kita melakukan upaya pemadaman titik api di Kepenghuluan Sei Gajah Makmur. Lokasi yang terbakar sangat luas angin kencang, asap begitu tebal tapi anggota kita terus melakukan pemadaman dengan septi yang lengkap," ungkapnya. Selama upaya pemadaman api Edo Rendra mengaku banyak menemukan lokasi Karhutla yang sangat sulit di tempuh karna medan yang sangat jauh. Untuk lokasi sebegini pihaknya meminta bantuan dari Satgas Udara Provinsi Riau dan dari Karhutla yang terjadi tiga unit Heli Water Bimbing diturunkan untuk memadamkan api.
"Walau di bantu Heli Water Bimbing kita tetap melakukan penyekatan di lokasi titik api agar tidak meluas," paparnya. Selain itu, untuk lokasi sebegini di tambah sulitnya sumber air upaya yang dilakukan adalah nembuat Embung dengan menurunkan alat berat dengan meminta bantuan dengan pihak perusahaan dan bahkan ada salah satu pihak Polsek menurunkan alat berat untuk pembuatan Embung ini.
"Lokasi sebegini banyak kita temui namun, tidak semua daerah ada alat berat sehingga upaya semampunya saja yang dilakukan yang di bantu Heli Water Bombing karna tidak semua daerah ada perusahaan" terangnya lagi. Satgas Karhutla Rohil terbilang cukup sigap dan tangap mengupayakan pemadaman api dan ternyata kemunculan titik api di berbagai daerah di Rohil ini lekas di ketahui berdasarkan abdet data yang ser melalui Grub Satgas Karhutla Polda Riau melalui pemantauan Dashboard Lancang Kuning.
Dashboard Lancang Kuning ini merupakan hasil kerja keras Polda Riau yang dimanfaatkan untuk mencegah dan menanggulangi karhutla di Bumi Melayu. Menerangkan lokasi Karhutla yang terjadi tahun ini dirinya merincikan bahwa yang paling banyak itu adalah lahan kosong milik masyarakat dsnnhanya satu lahan perusahaan milik PT Diamon yang berlokasi di Kecamatan Sinaboi.
"Dari yang kita ketahui di lapangan perusahaan tidak pernah membakar lahan karna mereka punya regu pemadam. Hanya saja, ada lahan masyarakat terbakar merembet ke lahan perusahaan seperti yang terjadi di lahan milik perusahaan PT Diamon di Sinaboi," terangnya. Selain Kecamatan Sinaboi delapan Kecamatan lain yang terjadi Karhutla di Rohil selama ini diantaranya Kubu, Tanah Putih Tanjung Melawan, Pasir Limau Kapas, Pujud, Bangko Pusako, Simpang Kanan, Pekaitan dan terakhir Bangko, tandasnya (Erik)
