ROKAN HILIR — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bagansiapiapi selain sebagai tempat bagi para warga binaan yang tengah menjalankan masa hukuman juga menjadi lokasi pembinaan keterampilan. Hal itu bertujuan agar bila sudah habis masa hukuman dan kembali berbaur ke masyarakat, warga binaan tidak kesulitan dalam mencari pekerjaan atau bisa membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri atau bahkan bisa menyediakan pekerjaan bagi warga.
Walaupun lokasi serta sarana masih menjadi kendala akan tetapi hal itu tak menyurutkan niat pihak Lapas memberikan bekal ilmu bagi warga binaan, diantaranya berupa pembuatan Rak Bunga Minimalis dengan memanfaatkan bahan besi. Tak hanya itu saja, bahwa sebagian warga binaan dari 887 orang yang menghuni Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi yang mengikuti pembinaan ini telah pula mampu membuat Trali Jendela serta Pagar Rumah, hal itu disampaikan oleh Kepala Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi, Whacid Wibowo SH melalui Kasubsi Pembinaan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja (Bimker), Edi Purwanto, Senin (08/02/2021) di Lapas Bagansiapiapi.
"Kita berikan mereka keterampilan pembuatan Rak Bunga Minimalis, Trali dan pembuatan pagar. Hanya saja kita masih di hadapi sarana serta lokasi yang kurang memadai. Bisa di katakan ruang tempat bekerja tidak layak, tapi karena kita harus dukung program dan organisasi ini tetap kita laksanakan," aku Edi. Sejauh ini lanjutnya, hasil kerajinan warga binaan yang didapat dari bimbingan yang di berikan oleh warga binaan yang memang memiliki skil telah berlangsung sejak bulan Oktober 2020 lalu ini selain memenuhi permintaan dari keluarga petugas Lapas ada juga masyarakat di luar yang memesan baik Rak Bunga Minimalis, Trali maupun Pagar rumah.
Ini di karenakan hasil kerajinan warga binaan tersebut di promosikan ke luar. Hasil dari penjualan itu karena di sini ada yang namanya program Bimbingan Kerja atau Bimker Laba sebagainya di masukkan dan di gunakan untuk pembangunan Lapas. "Pak Wachid disini kalau kami bilang adalah bapaknya pembangunan. Dimana semenjak beliau masuk disini langsung stat membangun dengan menyumbangkan sumber daya kita apa yang bisa kita lakukan untuk kantor ini kita bangun. Walaupun notabenenya kita tengah di usahakan untuk pindah ke Ujung Tanjung tapi kita tidak ingin terpaku dengan apa yang ada, artinya harus ada improflah," jelasnya.
Selama membangun kantor atau Lapas, warga binaan yang punya skil sangat antusias dan mau membantu. "Nanti kita di bulan dua ini insya allah akan menggelar pelatihan untuk Las dan Menjahit. Sebelumnya juga sudah ada kita buat pelatihan menjahit dan Barber Shop dan warga binaan yang mengikuti pelatihan Barber Shop ini di berikan sertifikat oleh pihak Barber Shop. Jadi nanti saat mereka sudah keluar mereka bisa memanfaatkan skil yang sudah mereka miliki. Paling tidak mereka tidak punya pikiran untuk mengulangi perbuatan yang sama. Namun semua itu berpulang kemerekanya juga" paparnya.
Di tempat pembuatan Rak Bunga Minimalis, Trali Jendela dan Pagar Rumah mengingat awak media Analisariau.com saat itu diajak melihat langsung kegiatan pembinaan oleh petugas, kondisi tempat terlihat sangat sempit dengan ukuran ruangan yang dimanfaatkan antara dinding sel dan pagar pembatas ini hanya sekitar 3 atau 4 meter saja. Untuk masuk dan keluar ke tempat tersebut harus melalui pintu besi yang di gembok dan dijaga oleh petugas. Di tempat ini ternyata selain membuat Rak, Jendela dan Pagar, warga binaan juga membuat semacam penyanggah untuk pentas.
Sementara itu, di lokasi lain pihak Kementerian Hukum dan Ham memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir atas kerja samanya untuk peningkatan pelayanan terhadap warga binaan melalui hibah lahan untuk pembangunan Lapas baru di Ujung Tanjung pada acara Deklarasi Janji Kinerja dan Penandatanganan Komitmen Bersama Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) Dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) Dilingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Ham Riau Tahun 2021, Senin (08/02/2021) di Pekanbaru.
Menurut bupati Rohil, H. Suyatno, penghargaan ini bukti komitmen Pemerintah Daerah dalam hal memperhatikan setiap hak bagi masyarakat binaan yang ada di Lapas Bagansiapiapi. Selanjutnya dirinya mengharapkan dengan terbangunnya lapas baru tahun ini di Ujung Tanjung bisa lebih memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat khususnya warga binaan. Karena kondisi Lapas Bagansiapiapi saat ini telah mengalami over kapasitas dan termasuk terpadat di Indonesia dan hal itu telah berlangsung sejak lama.
Berdasarkan data dari pihak Lapas Bagansiapiapi, sekarang ini jumlah penghuni Lapas Bagansiapiapi yang berada di dalam sel berjumlah sebanyak 887 orang. Akan tetapi jumlah itu belum seluruhnya karena ada 74 orang yang kini di titipkan di Polres Rohil. Itu artinya secara keseluruhan jumlahnya mencapai 961 orang, sementara kapasitas seharusnya hanya untuk menampung sebanyak 98 orang warga binaan.
***(Erik)
Editor : Ingatan
