ROKAN HILIR — Dimarah, dibentak dan bahkan dipukuli berulang kali sejak tiga bulan terakhir membuat seorang istri dari oknum Penghulu Sungai Majo, Kecamatan Kubu Babu Salam, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tak mampu menahan sabar akibat rasa sakit hingga akhirnya melaporkan sang suami kepihak berwajib pada 22 September 2020 lalu dengan tuduhan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Kini oknum Penghulu tersebut telah di tahan dan di jebloskan di jeruji besi Sel Polsek Bangko Polres Rohil, mempertangung jawabkan perbuatanya.
Entah apa yang ada dalam benak oknum Penghulu berinisial Sr ini. Dengan alasan curiga dirinya rela menghakimi wanita yang ia cintai berulang kali. Akibatnya, wanita yang mendambakan kebahagiaan dan perlindungan dari seorang suami dari hubungan yang diikat melalui pernikahan yang sah sejak 8 tahun lalu justru saat ini malah sebaliknya. Sebut saja namanya Bungga, yang identitas aslinya sengaja di sembunyikan, Jumaat (02/10/2020), di Bagansiapiapi minta kepada kerabatnya di panggilkan Wartawan agar kasus KDRT yang ia laporkan pada bulan September lalu di muat di media cetak dan online.
Kepada awak media wanita berusia 38 tahun ini hanya ingin melalui pemberitaan yang di muat di media massa, priya yang masih berstatus suami sahnya tersebut mendapatkan hukuman setimpal atas apa yang ia lakukan selama ini. "Saya hanya ingin dia dihukum," kata korban KDRT ini sembari berharap. Menjelaskan kisah tragis yang di alaminya selama tiga bulan terakhir wanita ini tak mampu menahan sedih hingga air matanya jatuh membasahi bagian pipi yang ditutupi masker teraebut.
"Dia mencurigai kalau saya selingkuh melalui Facebook. Padahal saya tidak punya akun di Facebook. Selain itu, hp saya juga kerap diambil dan di tahannya," terangnya. Atas alasa inilah ia mengaku kerap dipukuli sang suami didalam rumah. Sempat suatu hari diceritakanya, pintu rumah di kunci semua dan dirinya dipukuli. Tak tahan dengan penyiksaan yang dialami dirinya mencoba meminta pertolongan.
"Saya menjerit minta tolong. Tapi, tak sapun ada warga yang datang membantu," kisahnya. Tak sampai disitu lanjut wanita berkulit sawo matang ini, sang suami hari-hari berikutnya juga kembali mengulangi perbuatanya hingga sangup menendang tubuhnya dengan membabi buta tampa alasan yang jelas. Kondisi ini berlangsung selama tiga bulan. "Sebenarnya dia mulai menunjukan sikap tak baik ini sejak enam bulan lalu. Tapi parahnya tiga bulan terakhir ini," tegasnya.
Tak tahan dengan perlakukan tak manusiawi, ia kerap mencoba lari namun, digagalkan oleh suaminya. Hingga satu hari tak tahan disiksa iapun mencoba lari saat sedang di pukuli. Namun, bukanya selamat dari penyiksaan tapi ia justru mengalami kondisi lebih parah. "Saya dilempar pakai batu dari belakang saat sedang lari dan batu itu mengenai bagian belakang kepala saya. Akibatnya kepala saya luka berat dan mengeluarkan darah yang sangat banyak," akunya dengan nada terisak-isak.
Dengan kondisi kepala terluka dan berdarah dirinya dibawa sang suami kerumah sakit tapi ia tak mampu berbuat banyak karena lemas akibat luka yang di alami. "Saat itu saya berniat ingin lari ke kantor polisi tapi gerak saya dibatasinya," paparnya lagi. Hingga akhirnya pada 22 September lalu wanita yang mengaku istri kedua sang Oknum Penghulu tersebut mendapatkan kesempatan dan langsung mendatangi Polsek Bangko untuk melaporkan sang suami. Atas laporan yang di lengkapi dengan visum hasil kekerasan yang di alaminya kini sang suami harus menikmati dinginnya tidur tampa beralaskan kasur di sel Polsek Bangko.
Untuk memastikan informasi tersebut Kapolsek Bangko, Kompol Sasli Rais SH yang di hubungi via WhatsApp membenarkan bahwa adanya laporan dengan tuduhan KDRT tersebut. "Iya, ada laporan kemarin dan kini yang di lapor sudah di tahan dan tengah menjalani pemeriksaan. Untuk lebih jelas tentang kasus itu silahkan hubungi Kanit," kata kata Kapolsek seraya mengarahkan.
***(Erik)
