ROKAN HILIR — Kawasan Hutan Kota yang di bangun oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) melalui pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada anggaran APBD murni 2020 masih akan terus dilanjutkan. Pasalnya, saat ini pembangunan yang telah dilakuka baru sekitar 40 persen saja. Oleh karenanya pembangunan objek wisata yang berada di kawasan Komplek Perkantoran Batu Enam, Bagansiapiapi ini masih terus dilakukan melalui anggaran APBD Perubahan 2020. Bahkan, di rencanakan pembangunanya akan di teruskan aupaya bisa tuntas 100 persen ditahun anggaran 2021 mendatang.
Kepala DLH Rohil, Suwandi S Sos, Kamis (01/10/2020) di Bagansiapiapi membenarkan terkait dengan hal tersebut. Dirinya kepada analisariau.com menjelaskan untuk pembangunan tahap awal hutan kota melalui anggaran APBD Murni telah menggelontorkan anggaran sebanyak Rp6 milyar lebih dari 9 kegiatan yang pembangunanya telah tuntas di awal September lalu. Adapun 9 kegiatan itu terdiri dari pembangunan pagar bagian belakang dan samping hutan kota, pembangunan air tergun, lampu tower, dranase, penimbunan halaman dan lokasi pembangunan fasilitas, penimbunan jalan pelataran, box culver, gazebo dan kandang penangkaran hewan.
"Awalnya sesuai dengan yang di katakan Pak Bupati waktu meresmikan pembangunan hutan kota akan mwnyiapkan anggaran sebesar Rp7 milyar. Namun, pada pelaksanaanya, Pemkab Rohil justru telah diuntungkan. Sebab, terdapat selisi antara pagu anggaran dengan penawaran dari Rp7 milyar menyusut menjadi sekitar Rp6 milyar lebih dan pemerintah tentu dalam hal ini di untungkan dari penawaran itu, karna terjadi hemat anggaran sebesar Rp700 juta," terang Suwandi. Sementara si anggaran APBD Perubahan pula pihak DLH sambut mantan Camat Sinaboi ini awalnya akan mengusulkan anggaran pembangunan lanjuta sebesar Rp10 milyar.
Namun, setelah di lakukan evaluasi bersama pihak terkait terjadi penyusutan dan hanya mengangarkan dana sebesar Rp7 milyar saja. Dari dana yang diajukan pada anggaran ABPD Perubahan yang telah di sahkan DPRD Rohil beberapa waktu lalu kembali terjadi penyusutan anggaran dari Rp7 menjadi Rp6 milyar. Saat ini APBD Perubahan Rohil tengah dilakukan evaluasi oleh pemerintah Provinsi Riau dan akan di sahkan dalam waktu dekat.
Adapun kegiatan lanjutan dari anggaran Rp6 milyar yang di sahkan DPRD Rohil itu diantaranya, meliputi semenisasi jalan masuk dan lahan parkir, pembangunan air mancur menari, pembangunan taman, gazebo, pangung hiburan, Grand house, tempat pembibitan, pembangunan lokasi wahana permainan, panjat tebing dan sarana pendukung lainya berupa restoran, tempat sofenir, mushola dan tower lampu di 2 titik.
Saat di tanyai apakah akan terjadi penyusutan anggaran khusus untuk pembangunan hutan kota tersebut, Suwandi menerangkan bahwa tidak akan terjadi pengurangan anggaran lagi. "Untuk pengurangan di pastikan tidak akan terjadi. Paling nanti pihak Provinsi akan berkoordinasi dengan kita dan meminta penjelasan alasan dan manfaat dari pembangunan hutan kota ini. Kita selaku pihak terkait harus bisa meyakinkan pihak Provinsi bahwa apa yang pemkab Rohil ini semata untuk kepentingan bersama dan maafnya akan di rasakan masyarakat," papar Suwandi.
Suwandi berharap APBD Perubahan Rohil itu bisa segera di sahkan Provinsi karna pembangunan tahap kedua pembangunan hutan kota ini di targetkan harus lelang di pertengahan Oktober. "Kalau Oktober kita lelang artinya ada waktu dua bulan untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan dari kegiatan yang telah diajukan ini. Insyak Allah waktu yang ada mampu di optimalkan kalau nantinya cuaca alam mendukung," sebutnya optimis.
Pekerjaan pembangunan hutan kota tahap lanjutan ini bila nanti tuntas progres pembangunanya secara keseluruhan hanya sebesar 70 persen saja. Artinya masih ada 30 persen lagi sisa, maka dari itu melalui anggaran Murni APBD 2021 pembangunanya akan dilanjutkan yang meliputi pembangunan Kantin, mushola, sumur bor, los penjualan suvenir dan kemudian Grand Hous pembibitan tanaman, pangung hiburan serta taman, akhirnya.
***(Erik)
Editor : Ingatan
