 |
| Keterangan Foto : Bupati, H Suyatno Amp menyerahkan alat semprot racun rumput kepada salah satu petani Pekaitan saat melakukan kunjungan kerja di daerah itu Selasa (07/07/2020). |
ROKAN HILIR — Bupati Rokan Hilir, H. Suyatno Amp melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Pekaitan Selasa (07/07/2020). Pada kesempatan itu Bupati turut melaksanakan penanaman jagung dan penurunan benih padi serta membahas berbagai persoalan yang dihadapi di daerah yang dimekarkan sejak tahun 2010 tersebut bersama aparat Kecamatan dan Kepenghuluan serta masyarakat setempat.
Selain bupati juga turut hadir Ketua DPRD Rohil, Maston dan Kapolres Rohil, AKBP Nurhadi Ismanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, HM Rusli Sarif S Sos, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, HM Nurhidayat, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman, Zulfahmi dan Kepala Diskominfo, Hermanto. Sebelum melakukan penanaman jagung dan pembenihan padi, terlebih dahulu di lakukan pertemuan di salah satu rumah penduduk di Kepenghuluan Pekaitan.
Dalam pertemuan itu, dibahas berbagai persoalan yang diantaranya berkaitan dengan persoalan dua unit sekolah yang masih sangat membutuhkan perhatian berupa pembangunan karena kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Salah satunya sekolah SD006 dimana selama dua tahun terus diajukan anggaran namun tak kunjung di realisasikan pembangunannya. Berdasarkan keterangan dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kabid Pendidikan Sekolah Dasar, Suwarno pada pertemuan itu, tak terealisasinya pembangunan selama dua tahun tersebut diakibatkan oleh faktor alam di mana sulitnya Medan jalan menuju sekolah.
Dihadapan bupati dan pejabat lainya yang hadir pada pertemuan itu, camat Pekaitan, Taryono menjelaskan. Bahwa sanya saat ini selain persoalan sekolah tersebut, daerah ini juga di hadapi masalah tapal batas antara Pekaitan dan Kubu Babusalam yang membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah dalam penyelesaiannya. "Daerah kita ini juga masih di hadapi masalah infrastruktur jalan desa lama sepanjang 1 kilo setengah yang runtuh dan banyak korban jatuh ke sungai saat melintas," kata Taryono.
Selain masalah terdapat lahan potensi pertanian seluas 1.220 hektar yang lokasinya hanya sekitar 4 kilo meter mendekati kantor camat Kubu Babusalam. Lahan ini belum tergarap dan pihaknya meminta agar pemerintah mengizinkan agar lahan ini di manfaatkan oleh masyarakat. "Kemudian masalah identitas kependudukan, terdapat 49 kepala keluarga di Pekaitan yang sudah 10 sampai 15 menetap akan tetapi belum memiliki identitas seperti KK dan KTP," terang Taryono.
Kemudian yang terakhir menyangkut persoalan hidup nelayan yang harus merubah Profesi sebagai nelayan menjadi petani akibat terjadinya pengendapan tanah akibat pasang sehingga pinggiran pantai menjadi daratan dan sulitnya nelayan untuk melaut.
Menyikapi berbagai persoalan yang di hadapi sesuai yang di sampaikan camat Pekaitan tersebut, bupati menjawab satu-persatu selain persoalan sekolah SD karena telah dijawab pihak Dinas. Namun, bupati menegaskan di tahun anggaran 2021 mendatang sekolah ini harus di bangun dan itu harus diprioritaskan. Untuk lahan dengan luas seribu hektar lebih yang ingin dimanfaatkan masyarakat bupati sempat bertanya mau di jadikan apa lahan tersebut kepada seluruh warga yang hadi termasuk kepada camat.
"Lahan mau dijadikan apa, jika untuk pertanian dan agro wisata yang pemberdayaannya dilakukan oleh masyarakat silahkan. Tapi jika di jual itu tidak boleh," ingat bupati. Sementara untuk persoalan penumpukan lumpur yang mengendap dipinggiran pantai dan membentuk daratan sudah memang kondisi Rohil seperti itu. Namun, nanti akan di upayakan solusinya, ungkap bupati. "Khusus untuk masyarakat yang tak memiliki identitas kumpulkan datanya antarkan ke saya," pinta bupati pada Camat.
Selama 10 sampai 15 tahun itu bukanlah waktu yang sebentar. Hal ini harus di sikapi serius dan dalam kesempatan itu Bupati akan memerintahkan pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mencari solusi agar sebanyak 40 KK ini nantinya diterbitkan KK dan KTP ya. Usai melakukan pertemuan dan pembahasan berbagai persoalan tersebut, bupati, ketua DPRD, Kapolres dan sejumlah kepala Dinas melanjutkan penanaman jagung dan penurunan benih padi serta melakukan peninjauan sekolah SD006.
***(Erik)
Editor : Ingatan
