MEDAN - Pimpinan Wilayah Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) lakukan Investigasi proyek pengerjaan jalan tidak sesuai bestek.
Sekretaris GNPK-RI Sumut Yuli Lubis mengatakan berawal dari laporan pengaduan masyarakat bahwa ada proyek pekerjaan jalan yang pengerjaan asal jadi di Simpang Banyak, Kabupaten Mandaling Natal (Madina), Prov. Sumut.
" Saat kami bersama Tim melakukan Investigasi dilokasi, diduga proyek pengerjaannya yang di kerjakan oleh PT SINAR BATANG NATAL jalan Provinsi ruas Simp Banyak batas Sumatera Barat (sumbar) dengan Kab. Mandailing Natal, Sumatera utara (Sumut) Tahun Anggaran 2018, Dengan Pagu Anggaran Rp 5 Miliar lebih sangat memprihatinkan," Katanya. Sabtu (16/05/2020) kemarin.
Dari hasil investigasi GNPK-RI Sumut hari Senin tanggal 20 januari 2020 lalu, proyek ini sudah banyak yang hancur bahkan sebagian aspalnya sudah rata dengan tanah, Padahal sangat kita ketahui jalan ini jarang sekali di lewati kendaraan Roda empat apalagi mobil besar seperti truk.
" Kami juga menduga kuat adanya kongkalikong antara PT SINAR BATANG NATAL (SBN) dengan konsultan pengawas sehingga proyek ini rendah kwalitas, Sesuai informasi yang kami dapatkan dari masyarakat setempat yang tidak mau disebutkan namanya bahwa proyek yang di kerjakan tahun 2018 ini sudah hancur di pertengahan 2019, Kalau bukan pekerjaan Asal jadi Lalu apa nama nya ?, belum setahun sudah banyak yang rusak dan kenapa bisa lolos dari pemeriksaan konsultan pengawas kalau memang tidak ada pembiaran yang mengakibatkan rekanan mengerjakan proyek sesuka hatinya," Jelas Yuly.
Selain dari itu kita juga sangat menyayangkan kinerja dari Dinas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan Dan Jembatan Kota Nopan yang kita duga Lalai dalam melakukan perawatan pada bahu jalan dimana semak belukar sudah menutup hampir separuh badan jalan, yg mengakibatkan terganggunya kendaraan yang akan melintasi jalan tersebut,
" Saya selaku sekretaris GNPK RI Sumut berharap kepada penegak hukum Agar segera menindak lanjuti dugaan korupsi yang kami temukan ini, Karena terindikasi ada kerugian keuangan negara," Tutupnya.*(tim media gnpk-ri)
Editor : alex