ROKAN HILIR - Melalui Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang dilaksanakan Rabu (11/03/2020) tahun ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengambil tema Kabupaten Rokan Hilir bebas sampah 2020 dengan maksud dan tujuan agar membangun kesadaran bersama untuk melembagakan kehidupan bersih dan sehat melalui pengelolaan sampah. Selain itu, DLH juga berupaya mendorong budaya bersih dan produktif ditengah masyarakat dengan dinamika dan partisipasi masyarakat sebagai modal sosial.
Adapun sasaran HPSN 2020 kata Kepala DLH, Suandi pertama dilakukan penandatanganan deklarasi Rokan Hilir bebas sampah 2020 yang dilakukan oleh Bupati, pimpinan Forkopimda, Camat, Lurah dan Kepala Sekolah. Diikuti pameran produk sampah yang dihasilkan oleh bank sampah yang selama ini melakukan kegiatan pendaur ulang sampah. Selain itu, juga dilakukan penanaman pohon di samping Kantor Disnakertran kawasan Komplek Perkantoran Batu Enam, lomba melukis, serta lomba mengumpulkan botol air mineral.
"Perlu di ketahui kegiatan HPSN ini dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan," kata Suandi. Sedangkan untuk upaya yang telah dilakukan pihak DLH saat ini salah satunya dilakukan mendirikan bank sampah di TPA Bagansiapiapi dengan kegiatan pengelolaan pupuk kompos dan pencacahan botol dan gelas plastik. Kemudian pembentukan satgas pemantau dan pengawas sampah guna menindaklanjuti pernah nomor 6 tahun 2017 tentang pengolahan sampah dan peraturan Bupati nomor 58 tahun 2019 tentang pembatasan belanja pengunaan kantong plastik serta peraturan Bupati nomor 59 tahun 2019 tentang penerapan sangsi berdasarkan Perda nomor 6 tahun 2017.
Guna mensosialisasikan hal itu, telah dilakukan penyebaran informasi melalui pamplet, surat edaran untuk larangan membuang sampah sembarang. "Kita juga berupaya mengurangi sumber sampah salah satunya dari sampah rumah tangga. Upaya lain untuk lingkungan hidup yang tengah kita lakukan saat ni salah satunya adalah berupa pembinaan sekolah melalui sekolah Adiwiyata dan proklim sejalan dengan telah dicanangkannya Kabupaten Rokan Hilir sebagai daerah Adiwiyata oleh bapak bupati pada tanggal 13 Agustus 2018 lalu," tutur Suandi.
Untuk bahan gambaran saat ini Rokan Hilir telah memiliki 86 sekolah Adiwiyata yang terdiri dari 34 sekolah Adiwiyata kabupaten dan 35 sekolah Adiwiyata Profinsi dan 17 sekolah Adiwiyata Nasional, jelas Suandi sembari berharap kedepan semua sekolah di Rokan Hilir menjadi sekolah Adiwiyata. Disamping itu kita juga tengah aktif membina dan mengusulkan kampung iklim sekala kecil baik di tingkat RT, Rw, kedusuna maupun tingkat Kepenghuluan dan Kelurahan.
"Sampai dengan tahun 2019 kita sudah memperoleh penghargaan tropi dan sertifikat proklim sebanyak 12 koprasi. Ini merupakan perairan penghargaan terbanyak untuk wilayah Sumatra khususnya Riau. Ini semua tentu tidak terlepas dari dukungan pak bupati melalui penganggaran di DLH," tandas Suandi.
***(Erik)
