ROKAN HILIR — Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melalui Dinas Perikanan akan terus memberikan perhatian, pembinaan dan bantuan bagi kelompok Budi daya ikan. Namun, dengan catatan bila berhasil dalam mengembangkan usaha perikanan dengan metode ternak ikan didalam kolam tersebut. Info ini di sampaikan langsung Kepala Dinas Perikanan, M. Amin Kamis (26/04/2020) di Kantornya dikawasan pingiran Sungai Rokan, Komplek Perkantoran Batu Enam.
Diketahui, berdasarkan data yang dimiliki pihak Dinas Perikanan terdapat kelompok Budi daya ikan. Namun, jumlahnya berpariasi. Ada yang di atas 20 lebih kelompok dan ada yang hanya berjumlah belasan saja. "Hampir tiap Kecamatan ada, paling tidak 20 kelompok tiap Kecamatan. Namun, ada yang kurang dan lebih, tergantung daerahlah, klw daerah pesisir ya jelas kurang jumlah kelompok Budi daya ya karena rata-rata masyarakatnya melaut," kata M Amin.
Saat disingung terkait apa yang telah dilakukan pihaknya terhadap kelompok Budi daya ikan yang ada dalam mendongkrak semangat dan keberhasilan petani dalam menghasilkan ikan air tawar ini, M. Amin menerangkan bahwa sejauh ini pihaknya terus melakukan pembinaan dan bahkan setiap tahunya para kelompok Budi daya yang ada diberikan perhatian berupa bantuan.
"Kita melalui petugas yang berjumlah 12 orang, 7 penyuluh pembantu dan 5 PNS hingga kini masih terus melakukan pembinaan terhadap para kelompok Budi daya ikan air tawar ini. Satu orang penyuluh itu kita tugaskan membina 10 kelompok," terang M. Amin. Tak hanya pembinaan saja, kelompok Budi daya ikan yang ada di tiap Kecamatan ini juga diberikan perhatian berupa bantuan yang terdiri dari bibit, pakan dan juga ada yang di bantu pembuatan kolamnya khusus bagi kelompok pemula, rinci M. Amin lagi.
"Sejauh ini sudah banyak yang berhasil. Namun, ada juga yang tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Berhasil tidaknya pembudidayaan ikan itu bergantung dari etos kerja kelompok itu sendiri. Bila mereka benar-benar bekerja untuk mendapatkan hasil maksimal maka pasti akan berhasil," sebut M Amin.
M. Amin menegaskan bahwa yang dibantu adalah kelompok yang berhasil dan pemula saja. Sementara bagi yang tidak berhasil maka pihaknya tidak akan memberikan bantuan lagi begitu juga dengan penyuluhan dan bantuan yang diberikan bukanlah berupa uang tunai melainkan sarana pendukung seperti bibit, pakan dan pembuatan kolam saja yang dananya bersumber dari DAK dan APBD.
Ketika disingung kemana hasil kelompok Budi daya ini di pasarkan, M. Amin mengaku sejauh ini baru sebatas memenuhi kebutuhan lokal saja. Sedangkan untuk harga bersaing dengan hasil laut. "Kalau hasil laut lagi banyak maka harga ikan Budi daya ini akan mengalami penurunan dan sebaliknya harganya akan naik bila ikan laut mengalami penurunan jumlah hasil tangkapnya di pasar," papar M. Amin.
"Intinya untuk pasar tak ada masalah. Untuk di ketahui bersama hasil dari Budi daya ikan ini pertahunnya mencapai 1.500 ton. Namun, jumlah itu bersamaan dihitung secara global dengan hasil Budi daya Kerang tambak," tutup M. Amin.
***(erik)