DUMAI - Beredarnya dugaan isu miring terkait sikap arogansi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (Kadis PUPR) Kota Dumai, Muhammad Syahminan menuai kritikan keras dari masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Pejuang Marwah-Kota Dumai (GMPM-KD).
Isu yang beredar ditengah masyarakat adalah perihal sikap dan perilaku arogansi yang sering di pertontonkannya kepada bawahan maupun pihak luar yang secara kebetulan berhubungan terkait pekerjaan pada Dinas yang di pimpinnya.
Seperti yang diungkapkan sumber yang tak ingin ditulis namanya,“ Kadis PUPR pernah ngomong kepada sumber tadi, posisinya sekarang karena diminta, jika ada yang tak senang silahkan saja lapor sama Pak Walikota, bahkan ia berani mengatakan Dumai tidak punya SDM yang layak dan pantas untuk mengantikan dirinya, dan masih banyak lagi cerita tidak sedap tentang Kadis PUPR ini, saya malas nak cerita lagi Bang, cuma saya minta kalau bisa suruh pak Wali ganti saja,” ujar sumber tadi.
Berbeda lagi pengakuan seorang kontraktor inisial (MA), Kadis PU sekarang, manusia paling payah ditemui, karena jarang masuk kantor. Karenanya terkadang malas mau berurusan, tapi mau tak mau kita harus sabar sebab dia Kadis dan kita butuh tanda tangannya untuk melengkapi administrasi, Lagipula tak ada prestasinya Syahminan selama menjabat di Dumai, suruh saja pulang kampung ke Bengkalis, mungkin disana ada manfaatnya kalau disini sudah tak layak.” Ungkap sumber tadi kesal.
Sikap arogansi tersebut, pernah membuat sekelompok warga Dumai yang menamakan dirinya Gabungan Masyarakat Peduli Pembangunan-Kota Dumai di singkat, (GMPP-KD) melakukan aksi damai, dengan tujuan agar Syahminan di lengserkan dari kedudukannya sebagai Kadis PUPR. Dan hal itu juga telah di sampaikan kepada Walikota Dumai Zulkifli AS saat itu, namun entah kenapa sampai sekarang tidak digubris orang nomor satu tersebut.
” Namun tampaknya, kejadian tersebut tidak menjadi introspeksi diri, agar kedepan menjadi lebih baik lagi, dan tidak jumawa serta menganggap diri lebih hebat dan pintar dari orang lain. Malahan sebaliknya yang terjadi, semakin membuat orang lain, apakah itu bawahan atau pihak luar merasa tersinggung.” ujar sumber tadi menambahkan.
Akumulasi kesombongan itu, kembali mengelitik beberapa warga Dumai yang menamakan dirinya Gerakan Masyarakat Pejuang Marwah-Kota Dumai (GMPM-KD), akan melakukan aksi damai di Kantor Dinas PUPR, Rabu 02 September 2019 pada Pukul 09.00 WIB s/d Selesai.
Adapun tujuan aksi tersebut, agar Syahminan di copot dari jabatannya sebagai Kadis PUPR, karena menurut Koordinator kepada awak media, Jumat (27/09/2019) M. Jhoni, Kurnia, Zainal Arifin dan Afdhal secara bersama-sama meminta kepada Walikota Dumai, agar mencopot Syahminan dari jabatannya. Sekalian pada kesempatan itu para koordinator berharap agar mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Dumai, karena sudah menyangkut “MARWAH”
“Syahminan harus dicopot dari jabatannya, karena perkataan yang kerap dilontarkan Dumai tidak punya SDM yang memadai, telah menyinggung dan melukai perasaan kita sebagai warga, seakan-akan kita sebagai warga Dumai tidak ada yang pintar alias bodoh semua.” ujar para koordinator tadi.
Sekalian berharap kepada siapapun agar datang pada Hari Rabu, (05/09) Pukul 09.00 WIB. di Halaman Kantor Dinas PUPR Kota Dumai untuk bersama-sama berjuang menegakkan Harkat dan Marwah kita sebagai warga Dumai.*** (tim)