Foto/Ist |
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menerima sejumlah aspirasi dari berbagai komponen masyarakat Bogor, Jawa Barat. Selain persoalan pengangkatan honorer K2, warga yang hadir juga mengadukan permasalahan terkait kesehatan masyarakat di daerahnya.
“DPR adalah tempat pengaduan masyarakat, untuk menampung aspirasi. Di sini tempat kita menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat ke daerah, termasuk konstituen kita maupun daerah lain,” papar Fadli saat audiensi di Ruang Abdul Muiz, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (25/01/2018).
Dalam audiensi tersebut, salah satu warga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara peringkat kedua di dunia dengan kasus Tuberkolosis (TB) terbanyak. Penyakit TB cenderung meningkat dari tahun ke tahun, khusus kota Bogor sendiri adalah penyumbang penyakit TB terbesar di Indonesia.
Menanggapi hal itu, Politisi dari F-Gerindra ini mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan tersebut. Menurutnya, kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor penting dalam aspek pembangunan bangsa, sehingga hal ini butuh perhatian khusus dari pemerintah.
“Kita akan identifikasi dulu apakah betul ada endemi. Kalau memungkinkan, nanti saya akan bersurat kepada Kementerian Kesehatan, kalau ini masalah serius maka harus ada solusi,” paparnya.
Fadli menuturkan, program penanganan suatu endemi merupakan wewenang eksekutif, sehingga dalam hal ini DPR sebagai legislatif hanya bisa menjalankan fungsi pengawasan seperti menerima pengaduan masyarakat.
Sementara itu, lanjutnya, alokasi penganggaran terkait wabah penyakit dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) sudah diatur oleh Kementerian Kesehatan, hanya saja ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan untuk menetapkan status KLB.
“Makanya kalau ada satu laporan, kita lihat dalam kasus seperti di Asmat, gizi buruk dan campak, epidemi kan langsung ada penanganan prioritas,” imbuh politisi dari dapil Jawa Barat V ini. (dpr.go.id/ann/sf)