DUMAI - Warga Jalan Tenaga, Kelurahan Dumai Kota, Kecamatan Dumai Kota, Dumai, Provinsi Riau menolak pembangunan hotel Platinum di Jl. Pattimura, lantaran dilengkapi fasilitas hiburan seperti Karaoke dan Spa. Warga menilai pembangunan hotel menimbulkan dampak sosial dan lingkungan serta kenyaman warga.
Sebagaimana dikutip halloriau.com, akibat penolakan itu warga sempat dimediasi dengan pihak hotel di kntor camat Dumai Kota Jalan Patimura belum lama ini.
Warga menolak lantaran hotel yang di bangun dilengkapi fasilitas hiburan malam, pertimbangan lain tidak jauh dari hotel ada mesjid sehingga pusat hiburan itu dikawatirkan dapat mengganggu kekusukan dalam menjalankan ibadah.
Lurah Dumai Kota Aris membenarkan warga sebelumnya sempat menolak pembangunan Hotel Platinum. “Sebelumnya warga menolak pembangunan hotel lantaran ada fasilitas hiburan malam.” Kata Aris, Jumat (3/11/2017)
Paska penolakan pihak hotel dan warga melakukan mediasi di Kantor Camat Dumai Kota. “Dalam mediasi pihak hotel menyetujui permintaan warga. Artinya hotel yang di bangun tanpa fasilitas hiburan malam. Mei 2017 proses pekerjaan pun langsung di mulai.” Terang Lurah
Terpisah Kabid Perizinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu pintu Kota Dumai Said Effendi SE membenarkan dalam perencanaan awal Hotel Platinum dilengkapi pusat hiburan seperti Karaoke dan Spa.
“Dalam perencanaan awal Hotel Platinum dilengkapi fasilitas Karaoke dan Spa, akibatnya mendapat penolakan warga.” Kata Said diruang kerjanya
Belum lama ini pihak Hotel Platinum sudah mengaju perubahan desain menghilangkan fasilitas hiburan karaoke dan Spa.” Sebut Said. “Dalam perubahan desain yang diajukan kepada kami, pihak hotel menghilangkan fasilitas karaoke dan Spa.” Pungkasnya.* (rdk/cmm)
Sebagaimana dikutip halloriau.com, akibat penolakan itu warga sempat dimediasi dengan pihak hotel di kntor camat Dumai Kota Jalan Patimura belum lama ini.
Warga menolak lantaran hotel yang di bangun dilengkapi fasilitas hiburan malam, pertimbangan lain tidak jauh dari hotel ada mesjid sehingga pusat hiburan itu dikawatirkan dapat mengganggu kekusukan dalam menjalankan ibadah.
Lurah Dumai Kota Aris membenarkan warga sebelumnya sempat menolak pembangunan Hotel Platinum. “Sebelumnya warga menolak pembangunan hotel lantaran ada fasilitas hiburan malam.” Kata Aris, Jumat (3/11/2017)
Paska penolakan pihak hotel dan warga melakukan mediasi di Kantor Camat Dumai Kota. “Dalam mediasi pihak hotel menyetujui permintaan warga. Artinya hotel yang di bangun tanpa fasilitas hiburan malam. Mei 2017 proses pekerjaan pun langsung di mulai.” Terang Lurah
Terpisah Kabid Perizinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu pintu Kota Dumai Said Effendi SE membenarkan dalam perencanaan awal Hotel Platinum dilengkapi pusat hiburan seperti Karaoke dan Spa.
“Dalam perencanaan awal Hotel Platinum dilengkapi fasilitas Karaoke dan Spa, akibatnya mendapat penolakan warga.” Kata Said diruang kerjanya
Belum lama ini pihak Hotel Platinum sudah mengaju perubahan desain menghilangkan fasilitas hiburan karaoke dan Spa.” Sebut Said. “Dalam perubahan desain yang diajukan kepada kami, pihak hotel menghilangkan fasilitas karaoke dan Spa.” Pungkasnya.* (rdk/cmm)