DUMAI - Rumah Tahan Negara (Rutan) Kelas II B Dumai ini over kapasitas dan terbatasnya petugas, dengan kapasitas 230 dengan jumlah total sekarang ini 926 warga binaan itupun dengan minimnya SDM yang ada.
Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Al Dino yang baru menjabat terhitung 5 Oktober 2017 saat dikomfirmasi awak media diruang kerjanya, Senin (16/10/2017).
Secara standar Rutan Dumai sudah over kapasitas sudah mencapai 300 %. Makanya sekarang tahan titipan dari kepolisian sementara ini diterima,
Kepala Pengamanan Rutan Kelas II B Dumai, Al Dino mengatakan, dalam razia tersebut petugas masih menemukan puluhan barang yang dilarang. Meski demikian tidak ditemukan adanya narkoba di dalam lapas.
Menurutnya demi mengantisipasi hal yang tidak inginkan dan komunikasai warga binaan rutan keluar temasuk handphone pribadi tidak diperbolehkan dan pihak Rutan telah menyediakan Wartelsuspas berupa hand phone yang bisa dimonitor dan teregister.
"Masih ada alat-alat elektronik yang tidak boleh berada di dalam sel. Hanphone ini kurang lebih 150 unit, Masih ada kabel listrik, masih ada gunting," ujar Dino, Senin.
Ia mengakui memang masih banyak alat komunikasi yang lolos dan masuk ke rutan Dumai melalui pengunjung yang masuk,Khususnya pengunjung Wanita.
“Kami akui itu, padahal, kami sudah melakukan razia empat kali,dalam seminggu perblok secara acak” tuturnya.
“Ini bisa lolos disebabkan banyak pengunjung wanita dibandingkan petugas wanita yang memeriksa sebanyak 5 orang, Sehingga dengan keterbatasan Pemeriksaan badan membuat alat komunikasi itu lolos,” jelasnya.
Selain itu, tidak adanya alat Scaning Body di Rutan Dumai membuat hal itu juga bisa lolos. “Namun kita tetap berusaha semaksimal mungkin, melakukan pemeriksaan,” tutupnya. (rdk/hg)
Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Al Dino yang baru menjabat terhitung 5 Oktober 2017 saat dikomfirmasi awak media diruang kerjanya, Senin (16/10/2017).
Secara standar Rutan Dumai sudah over kapasitas sudah mencapai 300 %. Makanya sekarang tahan titipan dari kepolisian sementara ini diterima,
Kepala Pengamanan Rutan Kelas II B Dumai, Al Dino mengatakan, dalam razia tersebut petugas masih menemukan puluhan barang yang dilarang. Meski demikian tidak ditemukan adanya narkoba di dalam lapas.
Menurutnya demi mengantisipasi hal yang tidak inginkan dan komunikasai warga binaan rutan keluar temasuk handphone pribadi tidak diperbolehkan dan pihak Rutan telah menyediakan Wartelsuspas berupa hand phone yang bisa dimonitor dan teregister.
"Masih ada alat-alat elektronik yang tidak boleh berada di dalam sel. Hanphone ini kurang lebih 150 unit, Masih ada kabel listrik, masih ada gunting," ujar Dino, Senin.
Ia mengakui memang masih banyak alat komunikasi yang lolos dan masuk ke rutan Dumai melalui pengunjung yang masuk,Khususnya pengunjung Wanita.
“Kami akui itu, padahal, kami sudah melakukan razia empat kali,dalam seminggu perblok secara acak” tuturnya.
“Ini bisa lolos disebabkan banyak pengunjung wanita dibandingkan petugas wanita yang memeriksa sebanyak 5 orang, Sehingga dengan keterbatasan Pemeriksaan badan membuat alat komunikasi itu lolos,” jelasnya.
Selain itu, tidak adanya alat Scaning Body di Rutan Dumai membuat hal itu juga bisa lolos. “Namun kita tetap berusaha semaksimal mungkin, melakukan pemeriksaan,” tutupnya. (rdk/hg)