Oleh : Muhammad Adhhari S.Kom
Kota Dumai yang dikenal dengan kota industri karena kota ini dianggap "seksi" oleh banyak investor dari mancanegara, dengan letak geografis Dumai yang sangat strategis yaitu dekat dengan perairan international dan memiliki pelabuhan yang memadai.
Terhitung puluhan bahkan mungkin sudah ratusan banyaknya investor yang mendirikan perusahaan, baik itu Level Nasional maupun Internasional.
Tapi hingga saat ini ada yang mengganjal dalam pikiran saya, sering kita dengar pemuda Dumai mengeluhkan susahnya diterima bekerja diperusahaan tersebut dengan alasan kalah saing dengan naker luar.
Artinya mereka masih meragukan kualitas SDM Dumai, seandainyapun memang benar, harusnya mereka memberikan solusi bukan hanya sekedar menjustifikasi.
Gerakan meningkatkan Kualitas SDM ini bisa mereka mulai dengan hal konkrit yaitu memanfaatkan dana CSR kearah Pendidikan maupun pelatihan sertifikasi khusus pemuda Dumai.
Misalnya mereka memberikan beasiswa untuk D3, S1,S2 dan klw perlu Doktor dan pelatihan sertifikasi buat lulusan SMA dan SMK sederajat, kemudian mereka dapat memanfaatkan tenaga anak dumai untuk perusahaan dan tentu saja demi kemajuan Dumai.
Hal ini tentu tidak lepas dari peran seluruh Stake Holder termasuk pemerintah, seandainya gerakan ini berhasil tentu ini sangat membantu program walikota dimana tenaga kerja lokal 70% bahkan walikota sempat berjanji hingga 100%.
Jadi tidak ada lagi alasan perusahaan yang mengatakan Anak Dumai tidak mampu bersaing, karena sudah ditingkatkan Kualitas SDM nya.
Kita mendesak Pemerintah dan perusahaan duduk bersama merumuskan gerakan ini.(rdk/rls)
Terhitung puluhan bahkan mungkin sudah ratusan banyaknya investor yang mendirikan perusahaan, baik itu Level Nasional maupun Internasional.
Tapi hingga saat ini ada yang mengganjal dalam pikiran saya, sering kita dengar pemuda Dumai mengeluhkan susahnya diterima bekerja diperusahaan tersebut dengan alasan kalah saing dengan naker luar.
Artinya mereka masih meragukan kualitas SDM Dumai, seandainyapun memang benar, harusnya mereka memberikan solusi bukan hanya sekedar menjustifikasi.
Gerakan meningkatkan Kualitas SDM ini bisa mereka mulai dengan hal konkrit yaitu memanfaatkan dana CSR kearah Pendidikan maupun pelatihan sertifikasi khusus pemuda Dumai.
Misalnya mereka memberikan beasiswa untuk D3, S1,S2 dan klw perlu Doktor dan pelatihan sertifikasi buat lulusan SMA dan SMK sederajat, kemudian mereka dapat memanfaatkan tenaga anak dumai untuk perusahaan dan tentu saja demi kemajuan Dumai.
Hal ini tentu tidak lepas dari peran seluruh Stake Holder termasuk pemerintah, seandainya gerakan ini berhasil tentu ini sangat membantu program walikota dimana tenaga kerja lokal 70% bahkan walikota sempat berjanji hingga 100%.
Jadi tidak ada lagi alasan perusahaan yang mengatakan Anak Dumai tidak mampu bersaing, karena sudah ditingkatkan Kualitas SDM nya.
Kita mendesak Pemerintah dan perusahaan duduk bersama merumuskan gerakan ini.(rdk/rls)