Foto:Ilusrasi |
DUMAI, (AR) - Lurah Bukit Nenas, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, berinisial AG Diduga telah melecehkan Profesi wartawan.
Dia menganggap wartawan hanya tahu minta uang dan memberitakan prestiwa yang buruk buruk saja dibandingkan sebuah kegiatan yang bagus bagus kalau saat mau dikompermasi.
Hal itu dilontarkan AG saat seorang wartawan meminta keterangan terkait meningkatnya kasus asusila dan kenakalan remaja diwilayahnya, usai acara penerimaan mahasiswa KKN dikantor kecamatan Bukit Kapur.
“Saya hanya minta klarifikasi atau himbauan terhadap kenakalan remaja tiba-tiba sampai ke pembahasan soal pemberitaan dan wartawan, hingga langanan koran, dihadapan Sekretaris Kecamatan Bukit Kapur, Lurah Bagan Besar, Sekretaris Bagan Besar dan Beberapa Ketua Rukun Tetangga, kata wartawan berinisial SA, Senin (19/7/10) saat membuat laporan ke kantor dimana tempatnya berkerja.
Kabiro Rakyatriau Dumai-Duri melalui Sultan Harahap sangat miris dan menyesalkan penyataan seorang Lurah, jika itu benar dan keberatan terhadap berlanganan bisa menolaknya. Tetapi jangan berangapan kalau dikompermasi wartawan hanya uang saja.
” Jangan berpikiran, jika sudah berlanganan koran dari media manapun dan apa nama medianya, kebobrokan tidak dipublikasikan itu salah besar. Tugas media adalah sosial kontrol, Ujar Sultan yang lagi mempelajari kemana arah pernyataan Lurah AG itu, dan akan segera melaporkan kewadah wartawan seperti PWI, AJi dan IJTI agar segera dibawa keranah Hukum.
Disamping itu, Camat Bukit Kapur Samsir Amran Ssos saat dikonfirmasi Awak Media sangat menyayangkan adanya hal itu.
“Kami tentu sangat sayangkan hal itu, apalagi ucapan semacam itu sungguh tak seharusnya dilontarkan,namun camat sikit mengklafikasi bahwa lurah yang bersangkutan bermaksud untuk mengajak wartawan dan pemerintah bisa bersinergi dalam ujud pembangunan” ujarnya.(s)
(Wasiatnews)