PEKANBARU - Pimpinan Wilayah Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) Provinsi Riau tindak lanjuti laporan dan pengaduan (Lapdu) masyarakat terkait dugaan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis bio solar.
Ketua GNPK-RI Prov. Riau Hendra Gunawan menjelaskan setelah menerima Lapdu masyarakat tersebut ia bersama tim langsung melakukan investigasi kelapangan langsung berawal darimana tempat pengambilan BBM bersubsidi tersebut.
Tim investigasi GNPK-RI bersama awak media hari Selasa (03/10) langsung menuju ke SPBU yang terletak di jalan lintas timur,Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan menemukan adanya beberapa unit mobil jenis cold diesel, L300 pakai tenda terpal, KIA sedang melakukan pengisian BBM Bersubsidi jenis bio solar yang sudah berulang kali dalam satu hari.
Nah disinilah kami temukan dugaan pidana penjualan BBM bersubsidi yang kuotanya untuk satu permobil sebagaimana diatur oleh Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Nomor 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020.
Berdasarkan surat keputusan tersebut, kuota harian pembelian Solar subsidi untuk setiap kendaraan, yang mencangkup kendaraan pribadi, kendaraan angkutan umum (angkot), dan kendaraan barang, antara lain;
Maksimal 60 liter per hari untuk kendaraan pribadi roda empat
Maksimal 80 liter per hari untuk kendaraan umum angkutan orang atau barang roda empat
Maksimal 200 liter per hari untuk kendaraan umum angkutan orang atau barang roda enam atau lebih.
Hendra mengatakan,"Dari hasil pantauan tim investigasi dilapangan mobil yang buat bekerja langsir sekitar 7 mobil setiap harinya dan satu unit mobil cold diesel dimuat dengan 4000 liter yang ditampung dalam empat unit tangki dengan kapasitas 1000 liter,"katanya. Kamis (05/10)
Setelah muatan cold diesel penuh 4.000 liter kemudian dibongkar kegudang penampungan yang terletak di Umban Sari, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, pemilik pemilik gudang diketahui dari narasumber adah wilson seorang WNI keturunan.
"Saat tim turun langsung kegudang besoknya Rabu (04/10) kami menemukan mobil cold diesel yang mengisi di SPBU jl.lintas Pangkalan Kerinci kemarin dari siang hingga malam dan kemudian masuk kegudang yang di Rumbai, Pekanbaru untuk membongkar muatan BBM subsidi tersebut,"jelasnya.
Dalam hal temuan tersebut kami akan berkoordinasi dengan GNPK-RI Pimpinan Pusat di Jakarta apa langkah dan upaya hukum selanjutnya, karena diduga sudah pasti oknum yang backup, sebab kegiatan ini sudah berlangsung lumayan lama.*