ROKAN HILIR - Untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang optimal sarana dan prasarana yang memadai tentu sangat di butuhkan. Mulai dari peralatan medis, tempat berobat termasuk gedung yang layak pakai. Namun, bagaimana bila sarana kesehatan itu kurang memadai dengan kondisi gedung bocor, plafon rusak parah dan atap gedung terancam tubuh.
Hal inilah yang di alami Polindes Bagan Punak Pesisir, yang berada di Jalan Rintis, Kepenghuluan Bagan Punak Pesisir, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Dari pantauan awak media online www.analisariau.com Selasa (25/10/2022), Kondisi Polindes ini sangat-sangat memprihatinkan.
Di mulai pada bagian depan gedung dimana halaman yang di semenisasi ini tampak berlumut dan licin karena di guyur hujan, sementara di bagian atas gedung bagian depan terlihat pula bagian atas kubah yang sudah rubuh diikuti tetesan air yang keluar dari plafon yang di semenisasi ini.
Tak sampai di situ, di bagian ruang bersalin, fasilitas yang ada juga kurang memadai, dan tampak kotak obat di tumpuk di atas kasur Pasien karena tidak adanya gudang obat di Polindes tersebut. Tak hanya itu saja, di bagian tengah ruangan terlihat plafon sudah menganga karena sudah jatuh sehingga terlihat jelas bagian seng. Begitu pula bagian belakang terlihat plafon menggantung dan suatu waktu akan jatuh belum lagi Kawar WC yang tidak bisa di pakai lagi.
Kepala Polindes Bagan Punak Pesisir, Layna Maisari AM Kep yang dimintai keterangan terkait kondisi gedung yang dinilai sangat memprihatinkan tersebut mengaku bahwa semenjak dirinya ditugaskan di Polindes ini sekitar 5 bulan lalu memang sudah separah ini. "Saya, suami dan dua anak kami tinggal di sini. Suami saya seorang supir dan dia jarang di rumah. Di saat saya dan dua anak saya sedang tidur tiba-tiba hujan turun di sertai angin kencang kami sangat ketakutan khawatir sengnya roboh," sebut Layna.
Dirinya berharap, berhubung Polindes ini adalah sarana pelayanan kesehatan yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, dirinya berharap pemerintah Kabupaten Rohil mau melakukan perbaikan atau merenovasinya. "Jumlah KK di daerah ini lebih kurang 1.057 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 4.199 ribu jiwa. Setiap hari masyarakat datang berobat di sini mulai dari yang rawat jalan hingga para ibu yang mengecek kandungan maupun yang akan melahirkan," terangnya.
Di akui Layna, semenjak gedung Polindes ini di bangun tahun 2014 berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari petugas sebelumnya tak pernah ada perbaikan maupun renovasi. "Polindes ini sempat kosong selama satu tahun, dan saya ditugaskan di sini sekitar lima bulan lalu dan semenjak saya ditugaskan di sini dan aktifnya Polindes ini kembali masyarakat mengaku sangat senang dan bersyukur karena tak perlu lagi jauh-jauh berobat ke Puskesmas atau rumah sakit," terangnya.
Ia mengaku sempat berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan namun, mirisnya ternyata anggaran untuk perbaikan atau renofasi gedung Polindes tidak ada anggarkan tahun ini. Akan tetapi, ia mendapatkan bocoran bahwa sanya anggaran itu berada di PUTR. "Harapan saya bapak Bupati mau memperhatikan gedung Polindes ini dengan melakukan perbaikan atau renovasi. Sebab, kondisi gedungnya sudah sangat memprihatinkan," harapnya. (Erik)
