Informasi ini di sampaikan Zulfahmi saat ditemui belum lama ini di Kantor Dinas Perkim Rohil, di kawasan Komplek Perkantoran Batu Enam, Bagansiapiapi. "Secara keseluruhan hampir 100 persen, sisa penyelesaian pembangunan Spam dan Sanitasi saja yang tingal finising," terang Zulfahmi.
Untuk kegiatan fisik pembangunan Spam dan Sanitasi ini seharusnya sudah tuntas pada akhir tahun 2021, hanya saja tersendat pencairan dana tahap III. "Dua kegiatan ini kan bersumber dari DAK, Kelompok Swadaya Masyarakat atau KSM selaku pelaksana pembangunan di tingkat Kepenghuluan atau Kelurahan sangat bergantung dari angaran yang ada akan tetapi karna proses pencairanya dananya dilakukan dengan tiga tahap dan agak ribet dan waktu yang sangat lama makanya belum finis 100 persen hingga akhir Desember lalu," terang Zulfahmi.
Namun, hal itu tidak jadi masalah karna di laksanakan secara swakelola langsung oleh KSM, di sisi lain proses pencairan yang agak lambat juga menjadi alasan keterlambatan tersebut. Sementara untuk kegiatan fisik dari anggaran APBD Kabupaten yakni berupa pembangunan rumah Reselemen sebanyak 15 yang hanya dilaksanakan di Kelurahan Bagan Hulu, Kecamatan Bangko sudah finis 100 persen.
"Untuk Reselemen rencananya akan di serahkan kepada masyarakat selaku penerima di awal tahun ini langsung oleh bapak bupati jika beliau berkenan. Namun, sebelum itu dilakukan saat ini kita tengah mempersiapkan sarana pendukung seperti jalan lingkungan yang saat ini tengah dilakukan penimbunan dan akan selesai dalam waktu dekat," papar Zulfahmi.
Sedangkan untuk kegiatan fisik yang bersumber dari APBD tingkat I Provinsi Riau yang dilaksanakan secara swakelola berupa pembangunan Rumah Layak Huni sebanyak 117 unit yang mana per unitnya diangarkan sebesar Rp70 juta saat ini tengah proses pencairan tahap akhir dan di harapkan awal Januari ini selesai.
Ditempat terpisah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pembangunan Sanitasi, Regulus Yura Angara terkait pelaksanaan DAK Penugasan Sub Bidang Sanitasi ini terdiri dari 2 bidang. Pertama, DAK Penugasan Sub Bidang Sanitasi Tematik Penanggulangan Kemiskinan, dimana terdiri dari Pembangunan Tangki Septik Individual Perdesaan Minimal 50 KK yang tersebar di 9 desa.
Kemudian DAK Penugasan Sub Bidang Sanitasi Tematik Penurunan Kematian Ibu Dan Stunting, yang terdiri dari pembangunan Tangki Septik Individual Perdesaan minimal 50 KK yabg tersebar di 21 Desa dan pembangunan tangki septik skala komunal 5-10 KK yang tersebar di 13 Desa serta pembangunan Ipal Skala Permukiman Kombinasi MCK minimal 25 KK yang tersebar di 7 Desa.
Pekerjaan pembangunan DAK penugasan dari dua bidang yang pelaksanaanya dilakukan sejak awal tahun 2021 tersebut dilaksanakan secara swakelola oleh KSM. "Karena dilaksanakan secara swakelola maka bisa lewat tahun karena didukung juga proses pencairan yang telat. Kenapa telat, sebab proses pencairanya harus nunggu transferan uang dari pusat dulu," beber priya yang akrap di sapa Yura ini.
Walaupun demikian, pihak Perkim tetap membuat adendum 50 hari untuk mnyelesaikan sisa bobot pekerjaan tahap 3 ini, tandasnya. (Erik)