Mafia BBM dan CPO di Dumai Diduga Kembali Beraktifitas dengan Nyaman

DUMAI - Meskipun sempat terdengar informasi terkait penutupan penampungan BBM dan CPO ilegal awal-awal bulan ini, namun, kegiatan yang diduga ilegal tersebut kembali beroperasi dengan nyaman dalam minggu ini. 

Hasil investigas beberapa awak media, Rabu (3/11) lalu, di sepanjang jalan Soekarno-Hatta, Bagan Besar hingga Bukit Kapur Kota Dumai, kegiatan yang sering disebut 'kencing minyak' itu masih beraktifitas. 

Aktifitas kencing minyak tersebut dilakukan di tepi-tepi jalan besar, dengan modus berhenti di warung makanan, hal itu dilakukan diduga untuk mengelabui GPS yang sudah dipasang oleh pihak perusahaan. 

Masih dari hasil investigasi, jumlah lokasi penampungan BBM dan CPO ilegal di wilayah Bagan Besar - Bukit Kapur Kota Dumai terpantau sekitar puluhan titik. 

Diantara puluhan pemilik lokasi penampungan BBM dan CPO yang diduga ilegal tersebut, ketika dikonfirmasi di lokasi masing-masing, didapati nama pemiliknya, diantaranya berinisial Dd, Rd, IL, Pa dan Ep. 

Dilansir Detiknews, Minggu (17/10/21) sebelumnya, polisi menangkap truk derek yang diduga mengangkut BBM solar untuk kebutuhan industri di Dumai pada Sabtu (16/10). Penangkapan dilakukan di tengah kelangkaan BBM jenis solar. 

Truk derek roda 10 ini berkapasitas tangki 450 liter. Melakukan pengisian di SPBU secara berulang kali. 

Penangkapan dilakukan oleh tim Subdit IV Ditreskrimsus Polda Riau. Polisi awalnya mengusut soal dugaan tindak pidana yang memicu antrean panjang di SPBU. 

Polisi kemudian mengikuti perjalanan truk derek itu setelah mengisi BBM dari SPBU. Truk kembali ke pool transportir mobil tangki CPO yang diduga milik salah satu perusahaan. 

Tidak lama kemudian mobil derek keluar dari pool kembali menuju SPBU yang sama untuk melakukan pengisian BBM. 

"Mobil disergap saat melakukan pengisian BBM kembali. Kemudian mengembangkan ke pool transportir mobil tangki CPO yang diduga tempat penimbunan," kata Direktur Ditreskrimsus Polda Riau, Kombes Ferry. 

Polisi menemukan sejumlah jeriken kosong di pool truk tersebut. BBM di dalam jeriken diduga telah dipindah ke tangki truk pengangkut CPO. 

Tiga pelaku, yakni JN (52), sopir yang melansir BBM dari SPBU, KS (26) dan AFJ (22), petugas SPBU ditangkap. Ketiganya dibawa ke Polda Riau karena nyata-nyata merugikan masyarakat luas.

Sementara dikutip dari antaranews, Rabu (20/10/2021), praktik truk tangki bahan bakar minyak (BBM) "kencing di jalan" atau dugaan mafia pencurian BBM di jalan, kini masih marak terjadi di Kota Dumai, Provinsi Riau, pada belasan titik lokasi penampungan ilegal. 

Belasan titik lokasi penampungan ilegal BBM kencing di jalan itu, mulai dari Jl. Tuanku Tambusai atau Jl. Perwira Kelurahan Bagan Besar, Jl. Soekarno-Hatta Kelurahan Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, dan diduga di PT Pertamina - Integrated Terminal Dumai atau Terminal BBM Dumai di Jl. Soekarno Hatta Bukit Batrem Dumai.

BBM bersubsidi jenis premium dan solar kencing di jalan itu, menurut pengakuan Jainuddin (38) sopir transportasi sebuah perusahaan di Kota Dumai, Rabu, bahwa BBM jenis premium dan solar bersubsidi itu dengan mengambilnya dari truk tangki yang berisi penuh (sesuai tera, atau timbangannya, Red), namun ada jatah untuk "ruang kosong" akibat risiko penguapan sebesar 30 liter. 

"Jatah BBM sebesar 30 liter itu atau setara dengan Rp150 ribu itu adalah hak sopir dan boleh tidak dikembalikan. Jatah ruang kosong tangki truk sebesar 30 liter itu adalah bagian dari tambahan uang jalan sopir," katanya. 

Sebab, katanya, uang jalan yang diterima dari perusahaan transportasi dinilai masih kurang mencukupi, sehingga pada saat mengambil jatah sebesar 30 liter itu, berpeluang bisa lebih dari itu.

"Ada pernah saya turunkan hingga 50 liter BBM, yah memang ini salah, tapi apa boleh buat," katanya pula. 

Ketelanjuran itu mengakibatkan Jainuddin justru 'ketagihan', begitu pula dilakukan banyak sopir dari perusahaan angkutan (transporter) lainnya yang beroperasi di Dumai. 

Sementara untuk menutupi kejahatan mereka, dirinya dan teman-teman seprofesi terpaksa berpandai-pandai dengan petugas di tempat pembongkaran BBM (SPBU, Red), seperti memberi uang rokok agar mereka "tutup mulut". Yang juga diakui Jainuddin bahwa aksi serupa sudah berjalan dalam 10 tahun terakhir itu. 

BBM yang diturunkan tersebut dibeli oleh penadah tentu lebih murah dari harga jual di SPBU, namun diakui Jainuddin penjualan BBM kencing di jalan itu pun masih meraih untung. "Sopir transportasi seperti saya sebagian besar 'bermain semua', lebih untuk menambah penghasilan," katanya lagi. 

Ia menjelaskan sebagai sopir perusahaan angkutan (transporter) mengangkut BBM, hanya diberi uang jalan rute perbatasan Jambi Riau sebesar Rp3 juta. Itu cukup untuk beli minyak Rp2 juta, biaya keperluan sopir beli rokok, makan, minum dan akomodasi sebesar Rp1 juta. Lalu uang yang dibawa pulang untuk keluarga sudah tidak ada lagi. 

"Karenanya kami terpaksa 'bermain' dalam praktik BBM kencing di jalan itu. Praktik BBM kencing di jalan makin mulus terjadi, sebab kalau ada penertiban oleh pihak terkait, atau ada wartawan yang ingin melakukan liputan, di penampungan atau di titik-titik lokasi BBM kencing, maka oknum TNI membocorkan kegiatan razia yang digelar sehingga sopir dan penadah bisa segera kabur. 

"Ini sudah menjadi rahasia umum, dan pencurian BBM subsidi pemerintah itu tetap masih saja berjalan dilindungi oknum aparat. Sudahlah jasa sopir dibayar tidak memadai, namun kami butuh pekerjaan daripada menganggur, mirisnya saat masuk bekerja pun harus bayar Rp5 juta," katanya pula. 

Dandim Dumai Letkol Irdhan mengatakan, kasus BBM kencing di jalan bukan menjadi tanggung jawab Kodim Dumai. Sedangkan kerja sama pengamanan yang dilakukan adalah bersama Chevron (yang kini disebut Pertamina Hulu Rokan/HR, Red) itu seperti pengamanan aset. 

"Sebagai bagian dari TNI, tugas pokok TNI AD adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara," katanya. 

"Akan tetapi merujuk kasus BBM kencing di jalan itu, dan jika terbukti ada oknum anggota TNI AD yang 'bermain', maka tidak akan diberi ampun dan yang bersangkutan akan diproses sesuai prosedur yang berlaku," katanya. 

Wali Kota Dumai Paisal SKM Mars mengakui wilayah yang dipimpinnya masih banyak terjadi praktik mafia di laut atau perairan, bahkan juga di darat seperti kasus BBM kencing di jalan dan kasus pencurian CPO beserta penampungan CPO ilegal. 

Dia mengatakan, praktik mafia rawan terjadi di Dumai terkait kota ini merupakan sebuah kota yang berada di pesisir pantai timur Sumatera menghadap ke arah Selat Malaka yang merupakan salah satu lintas pelayaran tersibuk di dunia. 

"Dengan kondisi geografis tersebut menjadikan posisi Dumai sangat strategis dan berada pada jalur lintas perdagangan dunia, sehingga aktivitas pelanggaran hukum sangat berpeluang terjadi," kata dia. 

Karena itu, katanya lagi, kasus BBM kencing di jalan, penampungan dan pengolahan CPO ilegal akan menjadi tugas kita bersama untuk menuntaskan, segera kami akan berembuk dengan Muspika Kota Dumai, jumpai Polres Dumai, Dandim, Danlanal, dan lainnya. Dan kasus ini tidak akan dibiarkan lagi, selain sudah cukup lama terjadi, bisa menimbulkan citra buruk," katanya pula. (tim/red/Foto:Istimewa)

Nama

Advetorial,34,Advevetorial,33,Batam,5,Bengkalis,427,Berita,2303,BeritaRiau,4,Biografi,18,Bisnis,92,Dumai,764,Dunia,81,Editorial,17,Hukum,1219,Inhil,103,Inhu,41,Kampar,139,Kepri,15,Kuansing,72,Kuliner,8,Lifestyle,93,Meranti,69,Nasional,1659,Nasionall,1,Olahraga,218,Opini,45,Pekanbaru,694,Pelalawan,237,Pendidikan,60,Peristiwa,269,Politik,173,Rau,1,Redaksi,5,Riau,2681,Riau Rohil,1,Rohil,787,Rohul,67,ROKAN HILIR,1,Siak,113,Sumatera,172,Sumatera Barat,4,Teknologi,70,Traveling,55,Video,71,
ltr
item
Analisariau: Mafia BBM dan CPO di Dumai Diduga Kembali Beraktifitas dengan Nyaman
Mafia BBM dan CPO di Dumai Diduga Kembali Beraktifitas dengan Nyaman
https://1.bp.blogspot.com/-UUENl_dACRo/YZOPRS_A5cI/AAAAAAAAMow/2A4lMwvpA20ItNhHNnoi0syahyaYjwPeQCLcBGAsYHQ/s320/IMG_20211116_175814.jpg
https://1.bp.blogspot.com/-UUENl_dACRo/YZOPRS_A5cI/AAAAAAAAMow/2A4lMwvpA20ItNhHNnoi0syahyaYjwPeQCLcBGAsYHQ/s72-c/IMG_20211116_175814.jpg
Analisariau
http://www.analisariau.com/2021/11/mafia-bbm-dan-cpo-di-dumai-diduga.html
http://www.analisariau.com/
http://www.analisariau.com/
http://www.analisariau.com/2021/11/mafia-bbm-dan-cpo-di-dumai-diduga.html
true
8225591636268580222
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy