DUMAI - Kekerasan terhadap Jurnalis kembali terjadi. Kali ini, kasus tersebut terjadi di wilayah Kota Dumai, dimana seorang wartawan inisial HN dari media online yang juga anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Dumai dipukuli oleh empat orang oknum di duga aparat hingga mengalami luka fisik setelah dirinya mengambil gambar mobil tangki berwarna merah putih yang sedang kencing di salah satu Lokasi Mafia Penampungan BBM EPH, tepatnya di Jalan Perwira, Kelurahan Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur.
Kejadian berawal disaat HN melaksanakan kegiatan liputan dari kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Dumai, di Jalan Perwira, Kelurahan Bagan Besar, Kamis (23/9/2021) sekitar Pukul 11.20 Wib. Sewaktu hendak pulang dari liputan tersebut ia melihat satu unit mobil tangki berwarna merah putih bertuliskan PERTAMINA di salah satu lokasi Mafia Penampungan BBM EPH dan langsung tergerak untuk mengabadikan momen tersebut dengan cara mengambil foto mobil tangki yang sedang kencing tersebut.
"Saat pengambilan foto saya di hampiri 4 orang berpakaian preman, langsung melakukan penyerangan dengan cara memukul. Pipi sebelah kanan saya memar, bibir sebelah atas kanan luka, dan ada bekas pukulan helm di kepala," kata HN. Tak hanya itu, foto yang sebelumnya sempat di abadikan sebagai barang bukti di hapus oleh empat orang preman tersebut dan hpnya dipecahkan.
Tak sampai di situ, usai di pukuli HN di bawa ke belakang WC dilokasi kejadian dan diminta untuk membuat surat peryataan diatas kertas materai 10 ribu agar tidak menuntut di belakang hari dan akan dikenakan sangsi serta disuguhi uang Rp100 ribu untuk biaya perobatan dan jelas HN menolaknya.
"Permintaan mereka agar saya membuat pernyataan itu saya tolak," ungkap HN. Saat berita ini dimuat ramai insan pers memberikan dukungan buat HN di saat hendak membuat laporan di Mapolres Dumai.(Redaksi/Foto:Istimewa)