"Kita tidak menghalangi siapapun yang ingin melakukan baik itu usaha maupun pembangunan apapunlah jenisnya. Namun, hendaknya penempatan bahan material harus benar-benar di perhatikan agar tidak merusak dan mengangu serta membahayakan penguna jalan," kata salah satu masyarakat Pelabuhan Baru, Hendrick Putra Fasa pada awak media Online Analisarau.com Jumaat malam (13/8/2021) melalui via WhattApp.
Hendri Gondrong begitu sapaan akrap Priya yang aktif di salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ini menjelaskan bahwa tumpukan bahan material ini sebenarnya adalah untuk penimbunan lahan pembangunan Masjid Cheng Ho yang berlokasi di belakang Pujasera, Jalan Sumatra, Kelurahan Bagan Barat, atau tepatnya di sekitar Lapangan KONI Bagansiapiapi. Jadi tanah merah ini di tumpuk sementara di situ dan kemudian nantinya di angkut lagi ke lokasi pembangunan yang jaraknya cukup jauh, terang Hendrick.
"Yang kita sesalkan itu adalah dimana tumpukan bahan material berupa tanah ini mengakibatkan rusaknya jalan. Sebab, walaupun berada di sebuah lahan, tapi karena sangat dekat dengan jalan tanah itu berserakan di bodi jalan sehingga sangat mengganggu pengguna jalan yang lalu lalang di daerah tersebut. Bahkan warga yang bermukim di sekitaran lokasi tumpukan tanah ini juga turut merasa tergangu baik di kala musim panas apa lagi saat musim hujan," akunya.
Menyikapi kondisi itu, Hendrick sangat mengharapka adanya tindakan tegas serta larangan penempatan bahan material di lokasi teraebut dari pihak terkait khususnya Dinas Perhubungan Rohil. "Ini kan tugasnya Dinas Perhubungan. Nah, kita minta mereka bertindak dan melarang dengan meminta pihak yang menempatkan tanah itu supaya segera mungkin memindahkannya ke lokasi pembangunan. Agar bodi jalan di sekitaran lokasi timbunan tanah itu tidak kotor akibat tanah yang berserakan serta mengelak terjadinya kecelakaan akibat lumpur yang mengenangi jalan saat musim hujan," pinta Hendrick.
Sementara itu, di tempat terpisah, salah satu panitia pembangunan Masjid Cheng Ho, H Wazirwan Yunus saat di bubungi via WhattApp membenarkan bahwa tumpukan tanah merah itu untuk penimbunan pembangunan Masjid. "Iya tanah itu untuk penimbunan lahan pembangunan Masjid Cheng Ho. Kita meletakan tanah itu di sana karna tidak ada lagi lahan lain yang bisa di pakai. Namun, itu hanya sementara saja karna nanti akan di angkut ke lokasi pembangunan," sebut mantan Kadis Koprasi dan UKM Rohil ini.
Terkait keluhan warga dirinya mengaku sebelumnya ada juga warga dan tokoh pemuda yang datang menemuinya menyampaikan keluhan dan meminta agar tanah itu segera di pindahkan atau paling tidak harus di bersihkan. "Sebenarnya kemaren ada juga yang datang ke saya. Mereka minta agar ada petugas yang tiap hari membersihkan tanah yang berserak di jalan ini. Saya pikir kalau tiap hari tidak mungkin karna siapa yang mau kalau tidak di gaji," terangnya.
Akan tetapi lanjut Wazirwan, pihaknya sebenarnya sudah menempatkan petugas kebersihan dan melakukan tugas pembersiban tiap baik menurunkan maupun memuat tanah ke dalam mobil angkutan dan itu dilakukan hampir tiap dua hari sekali. "Persoalanya tanah inikan untuk pembangunan masjid, di sisi lain kita sudah minta izin dengan pemerintah setempat. Kami selaku panitia pembangunan Masjid juga meminta pengertian dan kerjasama yang baik dari masyarakat agar pelaksanaan pembangunan Masjid ini bisa terlaksana dengan lancar," pintanya. (Erik)