ROKAN HILIR - Pemberantasan penyalahgunaan Narkotika jenis Sabu-Sabu sepertinya menjadi target utama bagi jajaran Kepolisian Polsek Bangko, Polres Rokan Hilir (Rohil). Hal ini terbukti dengan banyaknya kasus tersebut yang telah berhasil di tangani pihak Polsek Bangko. Terhitung dari Januari hingga Juli 2020, sebanyak 18 kasus penyalahgunaan Narkotika berhasil diungkap dengan mengamankan pelaku pengedar bersama dengan Barang Bukti (BB) berupa Sabu-Sabu.
Semenjak dipimpin oleh Kompol Sasli Rais, SH Tim sejak Mei 2019 lalu, Opsnal Polsek Bangko sepertinya tidak pernah berhenti memburu pelaku pelayahgunaan narkotika di pusat ibu Kota Kabupaten Rohil ini. Hampir tiap minggu ada saja pelaku baik pemakai, kurir maupun pengedar yang ditangkap bersama BB Narkotika Sabu-Sabu. Penangkapan pelaku penyalahgunaan Narkotika ini tak lepas dari kesigapan dan ketangapan para petugas kepolisian yang lihai dalam mencari dan mendapatkan informasi terkait keberadaan pelaku peredaran barang haram tersebut.
Salah satunya melalui penyamaran (Undercover) yang dilakukan anggota Tim Opsnal Polsek Bangko guna mencari tau informasi peredaran Narkotika, pelaku pengedar dan keberadaanya. Selain itu, informasi dari masyarakat yang senantiasa bekerjasama dalam upaya pemberantasan Narkotika di wilayah hukum Polsek Bangko selama ini juga menjadi salah satu kunci dan ujung tombak keberhasilan jajaran Polsek Bangko dalam memberantas pelaku peredaran Narkotika ini di berbagai daerah yang ada di Kabupaten yang pernah terkenal sebagai penghasil ikan nomor dua di dunia setelah Norwegia ini.
"Pemberantasan narkoba di wilayah hukum Polsek Bangko adalah prioritas utama kami, karna peredaran narkotika di Bagansiapiapi sudah sangat luar biasa. Kita semua tentu tau efek dan dampak dari penyalahgunaan narkotika ini. Maka dari itu, narkotika tidak bisa di biarkan beredar apapun ceritanya," kata Kapolsek Bangko, Kompol Sasli Rais SH saat ditemui diruang kerjanya di Kantor Polsek Bangko, di Jalan Perwira, Kecamatan Bangko, Kamis (12/8/2021) di Bagansiapiapi.
Saat ini banyak masyarakat yang begitu resah dengan peredaran narkotika di daerah Bagansiapiapi ini. Apa lagi dari kasus-kasus kejahatan yang terjadi juga erat kaitannya dengan Narkotika. Hal ini di buktikan melalui tes urin yang dilakukan terhadap pelaku kejahatan baik pencurian, jambret, bongkar rumah, kekerasan dalam rumah tangga dan lainya kebanyakan positif mengunakan narkotika jenis sabu-sabu. "Ini yang harus di antisipasi makanya narkotika ini harus di berantas dan tak bisa dibiarkan," ungkap Kapolsek.
Maraknya peredaran serta ramainya jumlah penyalahgunaan narkotika ini sebenarnya sangat erat kaitannya dengan tingginya angka pengangguran dan tidak tersedianya lapangan pekerjaan. "Beberapa pelaku perendaran narkotika yang berhasil kita tangkap beberapa diantaranya mengaku tidak punya pekerjaan dan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga serta untuk memberi makan anak bini mereka terpaksa harus berjualan narkotika," jelas Kapolsek.
Maka tidak heran sekarang ini khususnya di Bagansiapiapi jumlah pecandu luar biasa cukup banyak. Perlu untuk di ketahui tinginya jumlah pemakai Ini sebenarnya berasal dari peran pelaku peredaran Narkotika itu sendiri. "Selain sebagai penjual mereka juga pemakai. Mereka mengajak temanya dengan memberikan narkoba secara cuma-cuma dan menjual dengan harga murah pada awalnya. Hal ini untuk menambah jumlah pelangan sehingga pengedar bisa dengan mudah menjual sabu-sabu dengan rentan waktu yang cukup singkat sehingga mendapatkan keuntungan," terang Kapolsek.
Berkaca dari kasus yang ada, kebanyakan para pelaku hanyalah sebagai pengedar dan belum ada bandar besar yang berhasil tertangkap. "Kita selama ini sering putus informasi terkait jaringan dan keberadaan para bandar besar ini. Namun demikian, nama-nama para bandar besar yang masih bebas menikmati keuntungan dengan merusak para generasi bangsa ini sudah kita kantongi dan satu waktu nanti pasti akan kita tangkap," aku Kapolsek.
Agar para bandar besar ini tertangkap yang sangat di butuhkan adalah komitmen para personil karna untuk memberantas kasus yang satu ini butuh keseriusan serta kekompakan seluruh personil yang ada. Tak terkecuali informasi dari masyarakat karna hal ini sangat-sangat di butuhkan. "Kasus yang selama ini berhasil kita tangani juga tak lepas dari informasi akurat yang di sampaikan oleh masyarakat. Informasi itu di sampaikan karna sebagian masyarakat juga sangat resah dengan hal ini dan hawatir anak dan ponaan ikut terjerumus sebagai pengguna," terang Kapolsek.
Tak hanya masyarakat saja, bahkan kerjasama dari semua lini juga sangat di harapkan. Sebab, dampak dari peredaran narkoba ini cukup luas dan komplek.
"Perlu kerjasama semua lini untuk memberantas narkoba ini. Baik pemerintah, ormas, tokoh masyarakat, pemuka adat seperti LAM, MUI, LDI, BNK, Karang Taruna, organisasi pemuda, aparat, dan lainya, karna narkotika ini jaringannya cukup luas namun rumit untuk di ungkap makanya butuh kekuatan dan kekompakan semua lini untuk memberantasnya," tuturnya.
Disisi lain, sasaran peredaran Narkotika ini sekarang tak hanya generasi muda, namun juga semua usia bahkan orang tua juga turut terlibat. Di Rohil khususnya Bagansiapiapi sebutnya sangat banyak organisasi kepemudaan. Seharusnya organisasi yang ada ini berbuat melalui pelaksanaan berbagai kegiatan positif dengan sasaram pada pemuda. Dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan itu setidaknya bisa mengelakkan para pemuda dari tindaka penyalahgunaan Narkotika.
"Membantu pihak kepolisian dalam memberantas peredaran Narkotika itu bukan dengan ikut menangkap para pelaku. Akan tetapi bisa dengan melaksanakan berbagai kegiatan yang salah satunya kegiatan olahraga di sore hari seperti bermain Volly, Boka kaki, Futsal dan lainya. Walaupun saat ini penyebaran Covit 19 masih berlangsung namun hal itu tidaklah menghalangi dari organisasi melaksanakan kegiatan asal senantiasa mematuhi Prokes seperti mengurangi jumlah penonton dan bisa saja melaksanakan kegiatan lainya," jelasnya.
Kerjasama dari semua lini yang sangat di harapkan ini mengingat petugas yang ada di Polsek Bangko belum mampu bekerja secara maksimal oleh karena jumlah personil sangat terbatas sementara Bagansiapiapi cukup luas apa lagi wilayah hukum Polsek Bangko ini juga mencangkup hingga Kecamatan Pekaitan. "Akan tetapi, hal itu bukanlah menjadi sebuah kendala atau alasan dalam memberantas peredaran Narkoba ini," tuturnya.
Bagi masyarakat yang punya informasi akurat terkait peredaran narkoba di daerahnya silahkan berikan informasi langsung melalui nomor Hp dan WhattApp Kapolsek Bangko di 085271745686 kapan saja. Informasi dari masyarakat sangatlah di butuhkan agar peredaran Narkotika bisa di tekan dan kalau bisa jangan ada lagi narkotika beredar di kota Bagansiapiapi sehingga Imet buruk akibat peredaran Narkoba selama ini bisa di hilangkan terkhusus bagi daerah Bagan Hulu karna hal itu menjadi PR Polsek Bangko yang belum terselesaikan sampai saat ini.
"Khusus Jalan Pusara Kelurahan Bagan Hulu, daerah ini memang luar bisa peredarannya ini karena beberapan oknum pemain lama ada yang diam-diam masih tetap beroperasi mengedarkan Narkotika jenis sabu-sabu," beber Kapolsek sembari menyebutkan kalau dirinya berkeinginan kuat untuk menjadikan daerah ini sebagai wilayah terbuka agar pola pikir masyarakatnya nantinya juga bisa lebih terbuka dan tidak semata memikirkan Narkotika, tandasnya. (Erik)
