BANDUNG — Semakin meningkatnya minat berpetualang dan pecinta wisata di alam bebas, baik di gunung, hutan rimba atau tempat-tempat alam bebas lainnya tapi masih sedikit yang memahami dan sadar akan resiko yang ada pada kegiatan tersebut. Pengetahuan dan pemahaman akan resiko yang mungkin didapat merupakan suatu faktor yang esensial dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan di alam bebas. Tekad dan semangat untuk terus hidup, kemampuan teknis dan peralatan penunjang adalah kunci keberhasilan sebuah survival. Survival bukan hanya bagaimana bisa makan tetapi bagaimana bisa tetap hidup jika terjadi konsisi tertentu di lapangan. Oleh karenanya pengetahuan dan keterampilan tentang teknik survival di alam bebas menjadi sangat penting untuk dimiliki oleh setiap pecinta dan pegiat wisata alam bebas. Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Senin (1/2).
Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan untuk membekali para pecinta dan pegiat wisata di alam bebas dengan pengetahuan dan pemahaman teknik survival sehingga masih mampu bertahan untuk tetap hidup dalam kondisi terjelek di hutan belantara. Meskipun sebenarnya kondisi terburuk tersebut bisa dialami oleh siapa saja, misalnya kapal yang terdampar di suatu pulau tanpa penduduk. Bagaimana bisa tetap bertahan hidup dalam situasi kritis seperti itu bisa dialami siapapun. Siap atau tidak siap, sudah ikut pelatihan ataupun belum, bisa datang tanpa diduga. Oleh karenanya pembekalan ilmu dan keterampilan cara bertahan hidup di tengah belantara hutan menjadi sangat penting diketahui dan dipelajari bersama.
Adapun objek pembahasan dalam pelatihan ini, meliputi :
- Situasi Bertahan Hidup di Alam Bebas
- “Rules of 3” dalam Survival
- Teknik Dasar Survival
- Perlindungan Terhadap Ancaman Alam
- Static & Dynamic Survival
- Survival Individual dan Kelompok
- Bahaya Hipotermia dan Cara Mengatasinya
- Bivak dan Navigasi
- Pedoman Jika Tersesat
- Sinyal SOS Dalam Keadaan Darurat
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut terkait dengan pelatihan ini, dipersilahkan untuk menghubungi ibu Lilis di 0813-1253-5153. Semoga pelatihan ini memberi manfaat yang banyak bagi setiap peserta yang mengikutinya sehingga tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam situasi darurat. Pungkas Dede.
(*)
