DUMAI — Sudah 4 hari sampai dengan Jum’at (08/01/2021) gelanggang permainan (GelPer) berbau judi dibungkus dengan hiburan tampak tutup total dalam daerah kota Dumai. Hal tersebut terjadi, diduga karena pengusaha gelper tersebut takut dirazia pihak berwajib.
Dari pantauan awak media selama ini di daerah kota Dumai, bisnis gelper berbau judi itu “sepertinya tak tersentuh hukum”. Meski banyak warga memprotes bahkan sempat juga didemo oleh warga tetapi tidak ada pengaruh, bahkan kian marak. Diduga kuat “pengusaha gelper kebal hukum”. Sebab gelper berbau judi itu berjalan lancar. Barulah kali ini setelah masuk tahun baru 2021 gelper yang menyedot kocek warga tutup total. Namun masih mengundang banyak pertanyaan, sebab informasi beredar dilapangan diduga “gelper berbau judi itu bakal kembali beroperasi”.
Terkait tutupnya aktivitas gelper kali ini setelah tahun 2021 bulan januari, masyarakat banyak merasa lega karena bisnis berbau judi itu merusak ekonomi warga yang terjerumus main judi gelper tembak ikan. Warga juga berharap sudah pas dan tepat, jika bisa bisnis berbau judi dibersihkan dalam kota dumai.
Hal ini tercetus dari ungkapan masyarakat yang dikutip awak media ini dilapangan. bahkan salah satu pemerhati dan pengamat terhadap gelper, Jal yang merupakan warga Kota Dumai mengatakan, "kini gelper tampak tutup, maka sebaiknya tutup total selamanya agar warga tidak terjerumus bermain pada gelper berbau judi tersebut," ujarnya.
Penelusuran awak media di beberapa titik lokasi tempat gelper berbau judi itu dalam Kota Dumai memang tertutup total. Bahkan di wilayah Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai sudah 4 hari gelper berbau judi itu tidak beraksi (Tutup). Ada informasi mencuat dipermukaan dan juga sesuai penelusuran awak media dan LSM diwilayah Kecamatan Bukit Kapur usaha gelper tersebut tidak memiliki izin. Sehingga usaha ilegal ini selalu disoroti berbagai kalangan.
Diketahui, ada belasan titik tempat lokasi gelper di Kecamatan Bukit Kapur, seperti di Kelurahan Bukit Nanas, Gurun Panjang, Kayu Kapur, sampai di daerah perbatasan dekat Rawa Panjang. Selama ini gelper di daerah itu berlangsung aman-aman saja, dan kini baru tutup total.
Berkat ditutupnya Gelper tersebut, masyarakat di Kecamatan Bukit Kapur berharap gelper berbau judi itu supaya ditutup habis karena berdampak merusak perekonomian masyarakat, bahkan dalam Kota Dumai banyak warga berharap agar pengusaha atau pemilik usaha gelper berbau judi itu di arahkan supaya kembali ke jalan yang benar. “Karena masih ada usaha yang lain, yang manfaatnya lebih besar dan moderatnya minim."
***(DS)