ROKAN HILIR — Pembangunan kawasan Hutan Kota tahap awal dari anggaran APBD murni 2020 yang berlokasi di area perkantoran Batu Enam, Bagansiapiapi, saat ini sudah memasuki tahap finising. Berbagai infrastruktur yang pembangunannya dimulai sejak awal tahun itu banyak yang telah tuntas pengerjaanya kecuali pemelasteran pagar di bagian belakang taman saja yang kini masih dalam penyelesaian. Namun dipastikan dalam dua pekan kedepan secara keseluruhan pengerjaanya finis.
Hal itu diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Suwandi S Sos Selasa (02//9/2020) saat ditemui di kawasan hutan kota. "Tinggal finising bahkan ada beberapa rekanan udah selesai mengerjakan kegiatan mereka. Tingal pemlasteran pagar belakang. Tingal itu saja dan dua minggu lagi mungkin selesai," terang Suwandi saat di tanyai terkait target yang mampu ia penuhi untuk menyelesaikan pembangunan kawasan hutan kota tahap awal itu di akhir Agustus atau awal bulan September ini.
Terlepas dari hal itu dirinya menjelaskan, agar kawasan hutan kota yang telah ditata sebagus mungkin ini lebih menarik untuk dilihat saat pengunjung datang menyusuri jalan masuk kini para petugas telah di arahkan menanam bunga di kiri-kanan jalan mulai dari gapura memasuki kawasan hutan kota hingga ke arah dalam. Dari pantauan dilokasi hutan kota di bagian kiri dari jalan bisa dilihat telah terbangun air terjun dengan ukuran cukup besar. Sementara pada bagian dalam kawasan hutan kota seluruh pepohonan yang ada sudah di bersihkan dan di cat warna warni pada batang bagian bawah pohon.
Kendati belum di semenisasi namun bodi jalan sudah ada sehingga para pengunjung bisa menikmati panorama hutan kota dengan menyusuri jalan tanah yang di bagian tengahnya juga terdapat parit buatan yang menyerupai sungai. Tidak hanya menyuguhkan pemandangan alam berupa pepohonan, para pengunjung juga di buat semakin betah karena terdapat patung gajah dan harimau. Bila pengunjung merasa lapar atau haus tidak perlu hawatir karena di kawasan ini juga akan terdapat pedagang jajanan baik minuman maupun makanan.
"Untuk pedagang kita sudah siapkan lapak di sini dan masyarakat yang punya ketertarikan untuk berjualan silahkan karena sudah disiapkan sebanyak 20 lapak dan tidak tertutup kemungkinan na tinta akan di perbanyak," kata Suwandi. Tak hanya pedagang minuman dan makanan, pihak DLH juga menyediakan tempat menjual sufenir dan makanan khas Rohil khususnya Bagansiapiapi.
"Kalau ada produk kreatif masyarakat silahkan dijual disini karena kita sudah siapkan juga lokasi jualan untuk 10 pedagang," terang Suwandi. Bagi pedagang tak usah kawatir tak dapat berjualan disini lanjutnya, karena disamping di bagian dalam hutan kota jalan 2 jalur yang berada di bagian belakang hutan kota nantinya akan di manfaatkan sebagai lokasi jualan bagi para pedagang.
"Pembangunan hutan kota ini tak hanya semata sebagai penyedia lokasi wisata akan tetapi juga untuk menambah PAD kita. Karena setelah di buka secara resmi setiap pengunjung akan di pungut biaya parkir kendaraan. Untuk lokasi parkir akan di bangun melalui dana APBD perubahan nanti. Untuk masuk kedalam juga akan di kenakan biaya tiket sesuai peraturan yang ada," kata Suwandi.
Selain itu imbuhnya lagi, pembangunan kawasan hutan kota ini juga sejalan dengan program pengembangan kota, karena kedepan arahnya ke lokasi hutan kota ini. "Rencananya setelah selesai hutan kota ini dibangun, para pedagang yang berjualan di lokasi pusaran taman kota akan di tertipkan dan dinpindahkan ke lokasi hutan kota," aku Suwandi.
***(erik)
Editor : Ingatan
