DUMAI — Akibat terlambatnya pembagian bantuan dari Pemerintah kepada masyarakat melalui Dinas Sosial, puluhan masyarakat mendatangi Kantor Dinas Sosial untuk mempertanyakan Bantuan Sosial Tunai (BST) yang mana masyarakat masih banyak belum menerima bantuan tersebut, sehingga sempat ada keributan antara masyarakat dengan petugas Dinas Sosial.
Diketahui keributan tersebut bermula karena banyak masyarakat mempertanyakan BST tersebut ketika mengakses melalui situs resmi Pemerintah Kota (Pemko) Dumai covid-19.dumaikota.go.id nama mereka terdaftar didalam situs online, tetapi tidak menerima bantuan tersebut. Dimana Walikota Dumai Zulkifli, AS pernah mengatakan, bagi masyarakat yang tidak menerima bantuan agar mendatangi kantor Dinas Sosial.
Salah seorang masyarakat sempat bersitegang dan mempertanyakan terkait kenapa terjadi simpang siurnya bantuan tersebut karena ada sebagian masyarakat yang namanya terdaftar tetapi tidak mendapatkan BST tersebut serta mempertanyakan terkait kenapa nama yang terdaftar didalam situs online tetapi ketika dicek ke kantor POS ternyata tidak menerima bantuan.
Belakangan diketahui salah seorang masyarakat itu bernama Ales Saprijon, warga Kelurahan Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur, dimana saat itu ia mendatangi Kantor Dinas Sosial untuk mempertanyakan hal tersebut.
Ketika dikonfirmasi kepada Ales Saprijon, yang videonya sempat viral di media sosial Facebook (FB) mengatakan, "Saya sebagai masyarakat mempertanyakan kenapa tidak singkron data yang ada di Pemerintah dengan yang ada di Kelurahan, seakan-akan masyarakat dibodoh-bodohi," jelas Ales kepada awak media.
Ditempat terpisah ketika dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Sosial, Hasan Basri, S.kom melalui telepon selulernya mengatakan, bahwa kejadian tersebut bukan keributan tetapi mempertanyakan kenapa namanya dicek online ada tetapi ketika dicek di Kantor POS tidak ada.
"Tidak ada keributan, tetapi ia hanya mempertanyakan kenapa namanya ketika dicek online namanya terdaftar tetapi ketika dicek di Kantor POS namanya tidak ada," terang Hasan.
Hasan menambahkan, "Tidak semua melalui POS, bisa saja melalui bank. Tetapi datanya kami belum ada makanya kami tidak ekspos, untuk bantuan tahap 1 sedang berjalan berdasarkan kelurahan, sedangkan tahap 2 kami belum bisa ekspos karena datanya belum ada." terangnya.
***(alx)