ROKAN HILIR — Negara Malaysia telah melakukan Lockdown guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau yang kita sebut dengan Covid-19, baik masuk maupun keluar ke negara ini sudah tidak bisa lagi. Namun, khusus untuk ekspor ikan dari Indonesia menggunakan jalur laut dari Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Negara yang terkenal dengan suku Melayu ini tetap diperbolehkan masuk. Akan tetapi, awak kapal tidak di perbolehkan naik kedarat ketika sampai di pelabuhan.
Bupati Rokan Hilir, H. Suyatno Amp, saat melakukan Teleconference dengan Gubernur Riau, H. Syamsuar, Senin (30/03/2020) di Mess Pemda Rokan Hilir, Bagansiapiapi, mengaku bahwa bahwa berdasarkan isu yang berkembang hingga dengan saat ini untuk ekspor ikan segar dari Rokan Hilir melalui pelabuhan Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas menuju Negara Malaysia melalui pelabuhan Port Dicson ini tetap jalan.
"Kapal dari Panipahan yang membawa ikan ke Port Dicson Malaysia ini jika kita stop maka akan berpengaruh buruk terhadap nasib para nelayan di Rokan Hilir. Kita sudah berkoordinasi dengan petugas terkait yang ada di Panipahan agar ekspor ikan ini tetap jalan. Namun, yang perlu di waspadai adalah saat pulang dari Malaysia kapal akan membawa penumpang ke Rokan Hilir," kata bupati melaporkan ke Gubernur saat berlangsungnya Teleconference tersebut.
Untuk mengantisipasi hal ini agar kehidupan para nelayan tetap jalan dan kapal ekspor tetap jalan pihak Pemkab telah berkoordinasi dengan aparat untuk menjaga wilayah kalau-kalau adanya kapal yang membawa penumpang dari Malaysia terkhususnya di Panipahan. Menyikapi laporan yang di sampaikan bupati, Gubernur Riau H. Syamsuar mengungkapkan bahwa kapal Ekspor tetap jalan dan tidak boleh diganggu apa lagi distop.
"Arahan dari Pak Mengko berkaitan dengan Ekspor maupun barang kali ada Impor di Rokan Hilir tidak boleh ditahan. Karena dari informasi yang saya dapatkan dari pihak Konsul Malaysia barang-barang logistik dan Ekspor itu tidak boleh di ganggu, cuman saja anak kapal ini tidak di perbolehkan ke darat karena Malaysia ini sudah Lockdown," kata bupati yang saat itu turut di dampingi wakil bupati, Drs. H. Jamiluddin, Dandim, Kapolres dan Kajari Rokan Hilir.
Disisi lain lanjut Gubernur masyarakat Riau juga membutuhkan barang-barang dari Malaysia. Jadi bila ekspor ini ditutup akan menjadi masalah tersendiri disegi ketersediaan logistik.
"Khusus untuk kerisauan bapak Bupati terkait dengan TKI ilegal nanti bisa minta bantu dengan Airut, Angkatan Laut agar kapal ini dikawal saat kembali dari Malaysia jangan sampai membawa TKI ilegal, ini yang bahayanya. Jadi koordinasikan dengan petugas disana baik angkatan Laut maupun Airut agar ini benar-benar dipantau," pinta Gubernur.
"Kerisauan ini juga turut dirasakan oleh warga di Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti karena bisa saja TKI ini kembali mengunakan cara ilegal," tandas Gubernur.
***(erik)