BANDUNG - Sebagaimana kita tahu bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi semakin gencar melakukan Operasi Tangkap Tangan terhadap siapapun yang melakukan pelanggaran, terutama yg dilakukan para Kepala Daerah dan para Elit Politik ( Legislatif dan Tokoh lainnya ).
Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) Provinsi Jawa Barat megapresiasi tanggapan dari salah seorang Tokoh dan Legislator yang melemahkan kinerja KPK dalam memberantas tindak pidana korupsi diIndonesia.
Ketua GNPK-RI Prov.Jabar Nana Supriatna Hadiwinata menjelaskan bahwa "Ucapan Amin Rais sebagai Tokoh Nasional dan Fahri Hamzah anggota DPR RI telah berucap bahwa KPK melakukan OTT hanya ecek-ecek dan cari sensasi, kami anggap mereka adalah sudah pikun dan bukan tokoh yang pro antikorupsi".Kamis, (26/07/2018).
OTT tidak mengenal jumlah uang atau barang, namun hal itu karena lebih dominan kepada pelanggarannya.
Hemat kami OTT adalah merupakan pemberantasan korupsi yang paling epektif dan efisien karena cepat dan biaya murah.
Nana menegaskan bahwa Untuk itu kami PW GNPK RI Jabar secara terus menerus memberikan informasi/Laporan Terpadu kepada KPK dan Penegak Hukum lainnya terkait dugaan dugaan penyimpangan para Penyelenggara Negara diwilayah Jawa Barat.
Kami sudah menginstruksikan kepada seluruh Jajaran Pengurus GNPK-RI seJabar agar terus melakukan pengawasan pelaksanaan program dan anggaran didaerah masing masing.
Untuk itu kami ingatkan agar para penyelenggara negara diwilayah Jabar agar lebih hati-hati dalam melaksanakan pengelolaan pemerintahan.
"Tidak sedikiit kami GNPK-RI berhadapan dengan ancaman teror dan terang- terangan mendatangi anggota GNPK RI dari pihak preman dan oknum aparat yang mengatasnamakan pihak yang GNPK-RI Lapdukan dan Kami tidak akan pernah gentar dan surut sekalipun nyawa taruhannya dalam melakukan pencegahan dan pemnerantasan korupsi." Tegas Nana.
Kami mengajak seluruh komponen masyarakat untuk terus bersinergi dengann GNPK RI.
"Kita memang tidak sama, Tapi kita harus bekerja sama.Salam Anti Korupsi!!!.Tuptupnya.
(rilis:NS Hadiwinata/Ketua PW GNPK-RI Prov.Jabar).
Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) Provinsi Jawa Barat megapresiasi tanggapan dari salah seorang Tokoh dan Legislator yang melemahkan kinerja KPK dalam memberantas tindak pidana korupsi diIndonesia.
Ketua GNPK-RI Prov.Jabar Nana Supriatna Hadiwinata menjelaskan bahwa "Ucapan Amin Rais sebagai Tokoh Nasional dan Fahri Hamzah anggota DPR RI telah berucap bahwa KPK melakukan OTT hanya ecek-ecek dan cari sensasi, kami anggap mereka adalah sudah pikun dan bukan tokoh yang pro antikorupsi".Kamis, (26/07/2018).
OTT tidak mengenal jumlah uang atau barang, namun hal itu karena lebih dominan kepada pelanggarannya.
Hemat kami OTT adalah merupakan pemberantasan korupsi yang paling epektif dan efisien karena cepat dan biaya murah.
Nana menegaskan bahwa Untuk itu kami PW GNPK RI Jabar secara terus menerus memberikan informasi/Laporan Terpadu kepada KPK dan Penegak Hukum lainnya terkait dugaan dugaan penyimpangan para Penyelenggara Negara diwilayah Jawa Barat.
Kami sudah menginstruksikan kepada seluruh Jajaran Pengurus GNPK-RI seJabar agar terus melakukan pengawasan pelaksanaan program dan anggaran didaerah masing masing.
Untuk itu kami ingatkan agar para penyelenggara negara diwilayah Jabar agar lebih hati-hati dalam melaksanakan pengelolaan pemerintahan.
"Tidak sedikiit kami GNPK-RI berhadapan dengan ancaman teror dan terang- terangan mendatangi anggota GNPK RI dari pihak preman dan oknum aparat yang mengatasnamakan pihak yang GNPK-RI Lapdukan dan Kami tidak akan pernah gentar dan surut sekalipun nyawa taruhannya dalam melakukan pencegahan dan pemnerantasan korupsi." Tegas Nana.
Kami mengajak seluruh komponen masyarakat untuk terus bersinergi dengann GNPK RI.
"Kita memang tidak sama, Tapi kita harus bekerja sama.Salam Anti Korupsi!!!.Tuptupnya.
(rilis:NS Hadiwinata/Ketua PW GNPK-RI Prov.Jabar).