PEKANBARU - Puluhan massa dari Fakultas Hukum UIR mendatangi DPRD Riau. Mereka menolak impor beras yang dilakukan pemerintah.
Mencuatnya kabar kebijakan pemerintah pusat yang berencana melakukan impor beras sebesar 500 ribu ton dari Thailand dan Vietnam mendapat penolakan dari HMI Komisariat Fakultas Hukum UIR. Puluhan massa yang tergabung dalam aksi menyampaikan penolakannya ke DPRD Riau.
Seperti dikutip oleh bonoline.com
"Tolak impor beras! Disaat Petani Indonesia hendak panen raya, Gak masuk akal pemerintah justru mau Import! dalam waktu dekat akan dilaksanakan musim panen raya nasional, Februari dan Maret ini," jelas Ricky Amir ,Ketua Umum HMI saat menyampaikan orasinya, Rabu (07/02/18).
"Tolak impor beras! Disaat Petani Indonesia hendak panen raya, Gak masuk akal pemerintah justru mau Import! dalam waktu dekat akan dilaksanakan musim panen raya nasional, Februari dan Maret ini," jelas Ricky Amir ,Ketua Umum HMI saat menyampaikan orasinya, Rabu (07/02/18).
Ia pun menyampaikan sejumlah tuntutan. Diantaranya;
1. Menolak dengan tegas rencana impor beras karena berdampak merugikan petani Indonesia yang akan memasuki musim panen raya nasional.
2. Mendorong pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk mempertanyakan kepada pusat tentang urgensi impor beras, Mengecam keras ketidaksingkronan data pusat sehingga terkesan membodohi rakyat.
3. Jika kebijakan impor beras tetap dilakukan maka meminta Pemprov Riau untuk menolak impor beras masuk ke Riau, Mendorong Pemprov Riau untuk membeli beras petani yang akan memasuki panen raya.
Menanggapi hal ini, Suhardiman Amby, anggota DPRD Riau dari Partai Hanura menyambut baik aksi yang dilakukan. Pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak terkait.
Akibat kebijakan pemerintah pusat yang dinilai tidak tepat itu, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aksi, serentak mengeluarkan kartu merah yang ditujukan untuk presiden Jokowidodo. Sontak saja aksi tersebut menarik perhatian semua pihak yang menyaksikannya.
Efek Zaadit Ketua BEM UI yang mempelopori kartu kuning tersebut memang sudah menusantara, tidak hanya dipusat saja, hampir seluruh penjuru Nusantara mengikuti aksi yang serupa, termasuk yang dilakukan massa aksi dari FH UIR HMI.
(sumber:bonoline.com/rf/Foto:Ist)