Oleh : Dede Farhan Aulawi
Salam kompak buat kita semua.
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan tentang KPK Hong Kong sebagai bahan pertimbangan bagi temen – temen para pegiat Anti Korupsi di tanah air.
Kita perlu tahu karena KPK Hong Kong ini dikenal sebagai lembaga tersukses di dunia dalam pemberantasan korupsi. Namanya adalah Independent Commission Against Corruption atau biasa disingkat ICAC.
Sejarah pendirian ICAC hampir sama dengan sejarah lainnya, yaitu beranjak atas keprihatinan masyarakat terhadap masifnya korupsi di negaranya masing – masing. Begitupun dengan Hong Kong pada saat itum maka ICAC didirikan tahun 1974.
Saat itu Hong Kong dinilai sebagai kota terkorup di dunia. Banyak oknum aparat penegak hukum yang memiliki “hubungan spesial” dengan para sindikat kejahatan terorganisasi.
Khususnya pelaku perjudian dan narkoba. Pelaku kejahatan yang bermain mata dengan oknum -oknum penegak hukum mendapat perlindungan khusus, sehingga ketika ICAC didirikan banyak sekali masyarakat yang menilai pesimis.
Kenapa ...???? Karena begitu masifnya korupsi. Korupsi dilakukan secara berjamaah dan sistemis. Satu sama lain saling terkait. Saling mengerti dan saling memahami. Tahu sama tahu. Oleh karena itu ICAC dinilai sebagai “Mission Impossible”.
Lahir dari niat yang kuat.
Menatap tajam dengan sorot yang begitu muak dengan maraknya korupsi.
Bergerak serempak ditengah keraguan atas perilaku korup yang menggurita dan sistemis.
Meskipun masyarakat pesimis...
Namun ICAC diberi KESEMPATAN untuk membuktikan diri bekerja dengan baik, dan didukung oleh kualitas SDM yang baik, yaitu petugas yang kompeten dengan mental yang kuat dan integritas yang luhur.
Kunci dari sukses perjalanan ICAC adalah :
1. Bersifat independen dan langsung bertanggung jawab kepada posisi tertinggi di Hong Kong. Mereka bebas dari intervensi pihak manapun saat melakukan investigasi dan tidak mengenal RASA TAKUT.
2. Mendapat dukungan keuangan yang kuat, bahkan sering disebut sebagai lembaga pemberantasan korupsi dengan anggaran paling besar di dunia.
3. Memiliki kewenangan yang luar biasa luas untuk melakukan investigasi. ICAC tak hanya bisa melakukan penyelidikan tindak pidana korupsi yang dilakukan di lembaga negara dan swasta. Akan tetapi, juga bisa menyelidiki semua tindak pidana yang berkaitan dengan korupsi. ICAC berwenang untuk melakukan penyelidikan akun bank, bisa meminta saksi memberi keterangan di bawah sumpah, menyita harta tersangka yang berasal dari tindak pidana korupsi, sampai mencekal tersangka. Namun disamping kewenangan yang besar itu, juga dibangun sistem check and balance untuk mencegah penyalahgunaan wewenang.
4. Profesionalitas. Mereka digojlok dan digembleng dengan pelatihan khusus agar kompetensi dan integritasnya teruji. Semangat dan niat tanpa kompetensi dan integritas hanya akan menjadi angan - angan kosong. Jadi petugas / aparatur ICAC juga dilengkapi dengan ahli terkait perlindungan saksi, forensik teknologi, dan penyelidikan keuangan.
5. Integrasi Tiga Mata Garpu, yaitu Investigasi, Pencegahan, dan Pendidikan. Pendidikan merupakan kunci penting agar publik bisa ikut berpartisipasi melawan korupsi.
Itulah sekilas pandangan untuk belajar dari pengalaman ICAC. Mudah – mudahan bisa menjadi renungan sekaligus pembelajaran bagi teman – teman di GNPK RI agar semakin sukses untuk kejayaan bangsa dan negara.
Semoga Bermanfaat ya....
Kang De. *