![]() |
Foto : News.okezone.com |
![]() |
Referensi pihak ketiga |
Bahkan lebih lanjut lagi beliau lebih menyarankan agar masyarakat Kota Bukittinggi lebih baik memilih beristirahat di rumah pada malam tahun baru untuk menghindari kemacetan yang biasa terjadi di kota itu pada setiap malam pergantian tahun. Hal ini biasanya terjadi karena ribuan kendaraan dari luar daerah dan luar propinsi Sumatera Barat, biasanya akan menyesaki kota Bukittinggi hingga menmbulkan kemacetan parah.
![]() |
Foto : kaaget.com |
Sesungguhnya bukan hanya pada tahun ini saja kebijakkan tak merayakan tahun baru dikeluarkan. Malahan pada tahun 2008 silam, pernah dicoba sebuah kebijakkan untuk menutup Jam Gadang dengan sebuah kain marawa (umbul-umbul/bendera khas Minangkabau) raksasa selama 24 jam sejak pukul 4 sore di tanggal 31 Desember, hingga sore hari berikutnya di tanggal 1 Januari. Namun kebijakkan ini hanya satu kali saja, karena dirasa tidak efektif, dan para pengunjung tetap memenuhi Jam Gadang di malam itu.
![]() |
Jam Gadang ditutup kain marawa pada 2008 (foto : inibangsaku.com) |
Sehingga yang dapat dilakukan pemerintah Kota Bukittinggi hanyalah memberikan jaminan keamanan dan pengaturan terhadap arus lalu lintas serta melakukan patroli keliling untuk memastikan bahwa situasi keamanan di malam pergantian tahun berjalan kondusif.
Untuk warga kota, Ramlan menghimbau agar masyarakat lebih memilih kegiatan yang lebih positif di kediaman masing-masing berkumpul bersama keluarga.
Sumber Referensi :
www.jawapos.com/read/2017/12/26/177525/bukittinggi-menolak-perayaan-tahun-baru
www.nasional.tempo.co/read/153005/kendati-diprotes-jam-gadang-tetap-tutup-pada-malam-tahun-baru