PEKANBARU, (ANALISARIAU) - Kepala Biro Penerangan Satuan Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto adakan Penerangan Satuan untuk seluruh personil Humas dan PPID seluruh Satuan Kerja di jajaran Polda Riau di Aula Bengkalis SPN Polda Riau jalan Patimura no 13 kota Pekanbaru tadi pagi (13/09/2017)
Dalam kegiatan ini selain Brigjen Pol Rikwanto, hadir juga Kombes Pol Rana dari Divhumas Polri, para Pejabat Utama Polda Riau, Para Wakapolres sejajaran Polda Riau, para pejabat PPID disetiap Satker dan Kasubbag Humas sejajaran Polda Riau.
Dalam sambutannya Brigjen Pol Rikwanto menyampaikan pesannya bahwa Polri memasuki fase baru dalam era digital dimana konten bernada kebencian atau Hatespeecht beredar dengan sangat marak mengganggu keamanan negara.
Sangat sering institusi Polri dijebak oleh kelompok tertentu sesuai pesanan dan orderan yang mereka terima untuk memojokkan dan membuat citra negatif terhadap institusi Polri.
Dalam penutup pesannya Brigjen Rikwanto mengatakan: Citra Polri dibentuk bukan oleh satu orang saja, tetapi oleh setiap anggota Polri mulai dari pangkat terendah hinga pangkat tertinggi.
Rikwanto juga mengatakan bahwa laju kemajuan zaman mengharuskan Polri untuk mampu menjawab tantangan yang ada di dunia maya. Aparat Polri harus mampu menegaskan bahwa negara juga hadir di dunia maya untuk menegakkan hukum kepada para penebar kebencian atau Hatespeech.
Dalam keterangan terpisah bersama wartawan di halaman markas komando SPN Polda Riau, Rikwanto membenarkan bahwa saat ini Polri masih dalam proses hukum dalam mengusut para pengujar kebencian di dunia maya dimana salah satu gembong Saracen yang sudah tertangkap adalah warga kota Pekanbaru. "Polri akan tetap aktif melakukan Patroli di dunia maya dan akan tetap memantau para penyebar kebencian. Saat sampai waktunya penyidik Polri akan berada di depan rumah mereka dan melakukan penangkapan" ujar Rikwanto sambil menutup pembicaraan (tbnewsriau)
Dalam kegiatan ini selain Brigjen Pol Rikwanto, hadir juga Kombes Pol Rana dari Divhumas Polri, para Pejabat Utama Polda Riau, Para Wakapolres sejajaran Polda Riau, para pejabat PPID disetiap Satker dan Kasubbag Humas sejajaran Polda Riau.
Dalam sambutannya Brigjen Pol Rikwanto menyampaikan pesannya bahwa Polri memasuki fase baru dalam era digital dimana konten bernada kebencian atau Hatespeecht beredar dengan sangat marak mengganggu keamanan negara.
Sangat sering institusi Polri dijebak oleh kelompok tertentu sesuai pesanan dan orderan yang mereka terima untuk memojokkan dan membuat citra negatif terhadap institusi Polri.
Dalam penutup pesannya Brigjen Rikwanto mengatakan: Citra Polri dibentuk bukan oleh satu orang saja, tetapi oleh setiap anggota Polri mulai dari pangkat terendah hinga pangkat tertinggi.
Rikwanto juga mengatakan bahwa laju kemajuan zaman mengharuskan Polri untuk mampu menjawab tantangan yang ada di dunia maya. Aparat Polri harus mampu menegaskan bahwa negara juga hadir di dunia maya untuk menegakkan hukum kepada para penebar kebencian atau Hatespeech.
Dalam keterangan terpisah bersama wartawan di halaman markas komando SPN Polda Riau, Rikwanto membenarkan bahwa saat ini Polri masih dalam proses hukum dalam mengusut para pengujar kebencian di dunia maya dimana salah satu gembong Saracen yang sudah tertangkap adalah warga kota Pekanbaru. "Polri akan tetap aktif melakukan Patroli di dunia maya dan akan tetap memantau para penyebar kebencian. Saat sampai waktunya penyidik Polri akan berada di depan rumah mereka dan melakukan penangkapan" ujar Rikwanto sambil menutup pembicaraan (tbnewsriau)