![]() |
Mussafa (57), Bapak tua dengan kondisi lumpuh kedua belah kaki. |
SELATPANJANG, AnalisaRiau.com - Kisah pilu yang dialami oleh seorang lelaki tua asal Desa Bantar, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti ini dapat membuat siapa saja ikut merasa iba.
Bapak tua dengan kondisi lumpuh kedua belah kaki itu bernama Mussafa (57). Ia mengaku sudah sekitar 26 Tahun kehilangan kontak dengan anak kandungnya Muhammad Yusuf Supriyatna.
Melalui pemberitaan media, Mussafa berharap agar pihak keluarga istrinya yang berada di Jakarta maupun anaknya sendiri kiranya bisa memberi kabar keberadaannya kepada dirinya.
"Hampir 26 tahun lamanya saya tidak menemui dan mengetahui keberadaan anak saya, yang saya tau hanya dia berada di Jakarta," kata Musaffa.
Dikatakannya, Yusuf kelahiran tahun 1986 atau saat ini menurutnya sudah berusia kurang lebih 31 Tahun. Sementara nama mantan istrinya atau ibu Yusuf bernama Cecen.
Lelaki berkacamata itu juga sempat menceritakan perjalanan hidup yang dialami mulai dari tanah kelahiran hingga ke negeri Jiran Malaysia sekitar tahun 1982 sampai kembali ke tanah airnya saat ini.
"Saya lahir di Desa Bantar, Kecamatan Rangsang Barat, kemudian pergi merantau ke Malaysia. Saat berada di Malaysia, meski dengan keadaan saya cacat sejak lahir seperti ini saya memiliki kemampuan menciptakan lagu dan bernyanyi. Kami sempat membentuk sebuah team yang kami namakan kumpulan Wafa Promotion dan kami ikut rekaman Citra Record di Masai, Malaysia. Selain Masai kami juga sempat ditarik ke Johor," ceritanya yang mengaku berhasil menciptakan sekitar 10 lagu saat itu.
Lanjutnya, dikarenakan ada sejumlah lagu yang diciptakan bermasalah dan tidak bisa diterima oleh pihak kerajaan malaysia maka kumpulannya pun dibubarkan dan Mussafa membawa diri ke Jakarta, Indonesia.
"Tiba di Jakarta saya bekerja di salah satu bengkel, disana saya mencoba menciptakan mobil buatan saya sendiri. Ya alhamdulillah meski untuk buat pakai sendiri saya berhasil membuatnya," kata Mussafa yang mengaku telah berhasil menciptakan sekitar 4 unit mobil dengan menggunakan mesin sepeda motor Yamaha Jupiter.
Ditambahkannya, dengan seiring berjalannya waktu ia menikah dengan seorang wanita bernama Cecen (ayah keturunan cina dan ibunya Sunda). Dari hasil pernikahan itu, Musaffa dan Cecen mendapat cahaya mata seorang putra yang diberi nama Muhammad Yusuf Supriyatna.
Kemudian ketika putranya berusia 6 (enam) bulan, sempat dibawa pulang ke Selatpanjang di tanah kelahirannya yakni di Desa Bantar. Kemudian setelah berusia lebih dari 1 (satu) tahun anaknya beserta isterinya kembali dibawa ke Jakarta. Namun, takdir menentukan jodoh dan pertemuan tidak panjang maka kedua pasutri itu pun berpisah.
Selanjutnya pada tahun 1991, Mussafa kembali ke kampung halamannya Desa Bantar, Kecamatan Rangsang Barat hingga saat sekarang ini.
Ungkapan bapak tua ini terkait pernah mencipta dan menyanyikan lagu ini ternyata tidak hanya cerita belaka, ia juga sempat mempraktekkan memeting gitar dengan menyayikan dua buah lagu yang berjudul Nasik sepencak (nasib sicacat) dan tersiksa. Lagu yang dinyanyikan saat berada di kantin Ocu Manje tepatnya di depan Kantor Bupati Kepulauan Meranti itu pun membuat sejumlah tamu kantin terpana.
Sementara itu, Safrizal selaku familiy dari Mussafa berharap kepada pihak Pemda Kepulauan Meranti agar dapat memperhatikan putra asal Meranti yang cacat namun memiliki kemampuan yang luarbiasa itu.
"Kita berharap ada perhatian khusus dari pihak Pemda Meranti, sehingga bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh putra asli Kepulauan Meranti bisa dikembangkan. Meski beliau ini sudah tidak memungkin untuk berdikari lagi namun setidaknya ilmu yang dimiliki bisa dimanfaatkan oleh Pemda Meranti, seperti bisa menciptakan mobil ini tentunya tidak semua orang bisa membuatnya. Jadi kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin," ungkapnya.
Sebagai informasi bagi keluarga maupun anak Mussafa yang ingin mengetahui kabar atau keberadaannya bisa menghubungi langsung di nomor Handphone: 082388932491 atau Syafrizal Handphone: 085376099166.***
(merantione)