AnalisaRiau.com, TAMBANG – Siti Hendrianti Inda Asri Warga miskin di jalan Karet 1 RT.01 RW.02 Dusun 2 Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang sangat gembira ketika Pj Bupati Kampar Syahrial Abdi AP M.Si menjenguk dan berdialog langsung.
Siti (42) didampingi suami dan 3 (tiga) orang ini menjelaskas bahwa saat ini ia dalam keadaan sakit karena 3 tahun lalu mengalami patah tulang kaki sebelah kanan dan dilakukan operasi di salah satu ruma sakit di Pekanbaru guna memasang pen agar bisa berjalan seperti biasa namun sampai saat ini pen tersebut belum dilepas akibatnya terjadi pembengkakan di kakinya sebelah kanan.
Selain itu juga Ekonomi yang pas-pasan, Rumah papan yang sebagian dinding triplek dengan ruang tidur hanya satu dan MCK terpisah dari rumah sebagai tempat dimana Siti tinggal bersama 3 anak serta suami yang hanya sebagai penjual buah nenas dari hasil kebun yang dimilkinya.
Keprihatinan Pj Bupati Kampar saat menjenguk dan berdialog serta melihat keadaan rumah Siti di dampingi Kadis Kesehatan Dr Muhamad Haris, Kadis Sosial Ir Dahlan, Camat Tambang Irianto langsung merespon dan menindak lanjuti dengan berbagai langkah cepat dalam penanganan permasalahan tersebut.
“Menghadapi hal yang seperti ini berkenaan dengan kesehatan beliau, kemudian dari sisi ekonomi, sosial karena kalau seperti ini sudah termasuk penanganan masalah sosial, jadi langkah pertama yakni bagaimana dari aspek kesehatannya dia (Siti) bisa kita tangani, baik itu sakitnya maupun keluhan yang dialami, kedua nantik baru nanti kita masukkan ia ke program kesehatan ”.tegasnya
Cara untuk mendapatkan penanganan tersebut lanjut Pj Bupati Kampar, secara administrasi kita harus pastikan terlebih dahulu ke data penduduk miskin Kabupaten Kampar, hal ini bertujuan agar dia punya akses dan bisa menggunakan akses ini untuk segala program pemerintah yang berkenaan dengan penanggulangan kemiskinan.
“Jadi pastikan dia agar masuk data di program TMP2K, agar ia bisa masuk ke semua program yang menjadi haknya, ada raskin, program keluarga harapan, kemudian program subsidi dan program-program lainnya termasuk jika ada program rumah layak huni dan harus kita pastikan”. ucap Syahrial Abdi.
Namun dari secara fisik tadi kita lihat, dia masih bisa beraktivitas dan sakitnya bukan gawat darurat jadi tidak perlu di bawah sekarang cukup diawali dengan pemeriksaan lebih untuk dirujuk ke rumah sakit RSUD, tetapi jika tadi kita lihat memang benar-benar gawat darurat tentu saja kita langsung bawa ke RSUD kita. Ucap Syahrial Abdi
Lebih lanjut lagi Syahrial Abdi mengatakan bahwa setelah melihat rumah yang dihuni oleh ibu Siti tersebut sangat tidak layak huni dan kita cek kepemilikan tanah ternyata milik pribadi, ini bisa menjadi prioritas kita untuk dalam memberikan haknya yakni membangun rumah layak huni bagi beliau (Siti) karena persyaratannya adalah hak kepemilikan tanah.*** (kamparkab)