JAKARTA, AnalisaRiau.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap Anies dan Sandi mempersiapkan diri untuk memimpin Jakarta. Dia juga berharap pasangan Ahok dan Djarot untuk legowo. Permintaan ini disampaikan setelah hasil hitung cepat semua lembaga survei menyatakan keunggulan pasangan Anies-Sandi dalam Pilkada DKI.
Kalla mengatakan meskipun hasil resmi penghitungan KPU belum final, bisa dikatakan kemungkinan besar Anies-Sandi memenangi perebutan kursi gubernur dan wakil gubernur DKI. "Maka kita harapkan Anies dan Sandi mempersiapkan diri untuk melaksanakan pembangunan Jakarta," kata Kalla, saat menyaksikan hasil hitung cepat di kediaman dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu, 17 April 2017.
Menurut Kalla, hasil hitung cepat memang bukan hasil resmi. Namun melihat perbedaan suara yang cukup jauh, yakni sebesar 15 persen, maka sangat sulit bagi Ahok-Djarot untuk memenangi pemilihan. Bahkan meskipun margin of error sebesar 5 persen. "Walaupun, katakanlah, biasanya kan margin of errornya 2-3 persen, itukan tidak mengubah hasil akhir. Kalaupun 5 persen juga," kata Kalla.
Karena itu, jika penghitungan resmi KPU Jakarta telah keluar, Kalla berharap pasangan Ahok-Djarot bisa menerima hasil Pilkada. "Kita mengharapkan Pak Basuki dan Djarot itu legowo," kata Kalla. Pasangan inkumben itu juga diharapkan melaksanakan sisa kepemimpinan dengan baik, tanpa ada masalah. Sebab, gubernur terpilih baru akan dilantik sekitar lima bulan lagi.
Lebih jauh, Kalla mengapresiasi pelaksanaan Pilkada DKI yang berjalan dengan aman dan lancar. Seusai Pilkada, dia meminta gubernur baru bisa menjaga persatuan warga Jakarta. "Kalau nanti hasil KPU juga sejalan dengan hasil hitung cepat, tentu kita mengharapkan gubernur baru dapat menjaga persatuan dan juga nanti pada waktunya membangun Jakarta betul-betul dengan dasar sesuai apa yang dijanjikan pada masyarakat," kata Kalla.
Seperti diketahui, hasil hitung cepat semua lembaga survei menunjukan pasangan Anies-Sandi memenangi Pilkada DKI putaran kedua. Anies-Sandi unggul dengan perolehan suara sekitar 58 persen, sementara pasangan Ahok-Djarot sekitar 42 persen.*** (tempo.co)