BIOGRAFI, AnalisaRiau.com – Tepat pada hari ini, 26 Maret 2017 merupakan hari ulang tahun Ibu Soed yang ke 109 tahun.
Ibu Soed ini memiliki nama lengkap Saridjah Niung Bintang Soedibjo, beliau merupakan seorang pemusik, guru musik, pencipta lagu anak-anak, penyiar radio, dramawan dan seniman batik Indonesia.
Lagu-lagu yang beliau ciptakan benar-benar sangat terkenal di kalangan pendidikan TK (Taman Kanak-kanak) Indonesia.
Tentang Ibu Saridjah Niung
Ibu Soed ini dikenal sebagai tokoh musik tiga zaman (Belanda, Jepang dan Indonesia). Kariernya di bidang musik sudah dimulai sebelum kemerdekaan Indonesia. Suaranya pertama kali disiarkan pada radio NIROM Jakarta periode 1927 – 1928.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Hoogere Kweek School-Bandung, Ibu Soed kemudian menjadi guru musik di HIS Petojo, HIS Jalan Kartini dan HIS Arjuna yang mana masih menggunakan Bahasa Belanda (1925 – 1941).
Ia sangat prihatin melihat anak-anak Indonesia yang nampaknya kurang gembira pada saat itu. Hal tersebut membuat Ibu Soed berpikir untuk membahagiakan mereka dengan bernyani sebuah lagu ceria.
Dengan didorong rasa patriotisnya, Ibu Soed ingin mengajar mereka untuk menyanyi dalam Bahasa Indonesia. Dari situlah Ibu Soed mulai menciptakan lagu-lagu yang bersifat ceria dan patriotik untuk anak-anak Indonesia.
Selain menciptakan lagu, Ibu Soed juga pernah menulis naskah sandiwara dan mementaskannya.
Operette Balet Kanak-kanak Sumi di Gedung Kesenian Jakarta pada Tahun 1955 bersama dengan Nani Loebis Gondosapoetro dan Raj Soedjasmin.
Ketika aktif sebagai angota organisasi Indonesia Muda tahun 1926, Ibu Soed juga membentuk grup Tonil Amatir yang dipentaskan untuk menggalang dana untuk acara penginapan mahasiswa Club indonesia.
Aktivitasnya tersebut bukan hanya menonjol sebagai guru dan aktivis organisasi pemuda saja, melainkan juga berperan dalam berbagai siaran radio sebagai pengasuh siaran anak-anak (1927 – 1962).
Dikarenakan reputasinya yang aktif dalam pergerakan Nasional saat itu, pada tahun 1945 Ibu Soed pernah menjadi sasaran aksi penggeledahan oleh pasukan Belanda.
Rumah Ibu Soed di Jalan Maluku No. 36 Jakarta saat itu tengah dikepung oleh pasukan Belanda.
Namun tetangga Ibu Soed yang seorang Belanda meyakinkan mereka bahwa mereka salah sasaran, karena profesi Ibu Soed hanyalah pencipta lagu dan suaminya pedagang.
Sebagai pemusik yang mahir memainkan biola, Ibu Soed turut mengiringi lagu Indonesia Raya bersama W.R Supratman
Ketika lagu tersebut pertama kali dikumandangkan dalam acara Sumpah Pemuda di Gedung Pemuda, tanggal 28 Oktober 1928.
Baca juga: Lagu Pemersatu (Ibu Soed)
Ibu Soed dikenal juga piawai dalam seni batik. Atas karya dan pengabdiannya, Ia menerima penghargaan Satya Lencana Kebudayaan dari Pemerintah Indonesia dan MURI.***
(waktuku)
