PELALAWAN - Diduga PT. Arara Abadi distrik malako ikut sumbangkan asap terbesar, diduga instansi terkait tutup mata pasca karhutla yang terjadi pada tahun 2019, selama ini lahan konserfasi PT. Arara Abadi yang berlokasi di dusun Logas Desa Lubuk Keranji Timur juga Desa Lubuk Raja Kecamatan Bandar Petalangan dan Desa Lubuk Manian Gajah, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Kamis (09/01/2020) menurut Informasi yang di rangkum dari masyarakat, kebakaran ini terlihat aman-aman saja, pasalnya tidak ada tindakan tegas dari pihak berwajib, "coba kalau kami masyarakat kecil yang melakukan atau Merembet kelahan warga dan dapat merugikan lahan orang lain yang Terbakar, pasti cepat di tangkap dan di tahan" kata salah seorang warga yang berinisial AN kepada awak media.
"Kenapa kita katakan sedemikian, karena sudah terjadi pada sanak famili kita yang tinggalnya di desa tetangga yakni desa Tambun pada tahun silam, hanya membakar dikit tetapi merembes kesemak belukar sehinga api membesar dan diketahui petugas terus dipenjara." Lanjutnya.
Pemerintah dan instansi terkait diharapkan agar mengusut tuntas terkait karlahut yang terjadi di PT. Arara Abadi yang bisa dikatakan penyumbang asap terbesar. dan diperkirakan areal konserfasi terbakar ada beberapa desa diantaranya Dusun Logas desa Lubuk Keranji Timur, desa Lubuk Raja Kec. Bandar Petalangan dan Desa Manian Gaja Kec. Bunut.
Masyarakat juga meminta Instansi terkait segera turun kelapangan dan tinjau lokasi dan jangan pilih kasih pasalnya lahan masyarakat yang terbakar 3/4 Hektar saja digelar perkara, sementara lahan konserfasi maupun konsensi seluas hampir 200 Hektar terlihat adem ayem saja dan diduga aparat tutup mata dan tebang pilih serta diduga PT. Arara Abadi kebal hukum.
(rdk/Ujg,p/ts)