DUMAI — Belakangan beredar pertanyaan terkait pasien 01 yang diketahui kurang lebih hampir memasuki dua bulan terisolasi di RSUD Kota Dumai dan tak kunjung sembuh, dimana pasien 01 mulai dinyatakan Suspect Corona (Covid-19) pada 10 maret 2020, sehingga pada 02 April 2020 hasil Swab Testnya dinyatakan positif Covid-19, tetapi pasien tersebut tidak diketahui apakah benar-benar berada di Kota Dumai atau sudah kembali ke Daerah asalnya dimana pasien 01 diketahui adalah warga Bogor yang akan menghadiri pesta di Kota Dumai, pada 23 Maret yang lalu.
Diduga Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Dumai telah membuat sebuah drama terkait pasien 01 ini, pasalnya pasien 01 selain sudah lama berada di Kota Dumai dan terisolasi di RSUD Dumai, pasien 01 masih menyandang pasien positif terlama, kuat dugaan drama ini sengaja diciptakan karena mengingat besarnya anggaran dana penyembuhan Covid-19 yang diketahui kurang lebih Rp.15 Juta perharinya.
Menjawab pertanyaan yang beredar ditengah-tengah masyarakat Kota Dumai, awak media mencoba menganalisa serta mewawancarai Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dr. Syaipul, pada (01/05/2020) melalui telepon seluler miliknya. Kepada awak media dr. Syaipul mengatakan bahwa pasien 01 tersebut hasil Swab Test terakhirnya belum keluar dan dr. Syaipul juga menjelaskan kenapa pasien 01 ini lama sembuh, dikarenakan Imun tubuhnya lemah tetapi Virusnya yang kuat dan pasien tersebut juga sudah lanjut usia (lansia) berumur 63 tahun, dr. Syaipul juga mengatakan sudah tiga atau empat kali hasil Swab Testnya masih Positif Covid-19.
Dari keterangan dr. Syaipul diduga ada kejanggalan, karena secara logikanya pasien lansia berusia 63 tahun harusnya pasien tersebut tidak tahan melawan virus yang mematikan ini apabila imun tubuhnya lemah, tetapi sampai saat ini pasien 01 masih mengisi table positif Covid-19 karena yang belakangan keluar hasil Swab Testnya Negatif adalah pasien S(04), RR(07), dan NU(08).
Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kota Dumai diduga tidak tranparansi dalam penggunaan anggaran Covid-19 dimana hingga saat ini, Tenaga Kesehatan (Nakes) yang berada di garda terdepan penanganan Covid-19 tidak ketahui diinapkan di Hotel mana, sesuai protap pemerintah Nakes tersebut harusnya melewati masa 14 hari karantina dan tidak boleh pulang kerumah, tidak boleh menemui keluarga sampai benar-benar dinyatakan steril dari virus Corona.
***(alx)