Pekerjaan tersebut
dilaksanakan 2 (dua) rekanan yang berbeda, yaitu PT. JJS yang mengerjakan dari
ujung tanjung menuju Tanah Merah, sedangkan dari Tanah merah menuju
Bagansiapiapi di laksanakan PT. Arara Panjang.
Saat awak media
melakukan investigasi dilokasi perbaikan jalan lintas tesebut, Kamis
(19/04/2019) diwilayah sekitaran Desa labuhantangga Kecamatan Bangko Kabupaten
Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau, ditemukan timbunan pengerasan yang
menggunakan agregat (BASE) sudah menjadi lebur seperti bubur saat dilewati
pengguna jalan.
Beda dengan kualitas
agregat yang terpasang dari ujung tanjung menuju patung petani Rimba Melintang
yang kualitasnya bagus padat dan keras serta tidak lebur seperti bubur.
Cukup ber alasan jika
hal ini diperkirakan bahwa penerapan dalam hamparan agregat pada pekerjaan
tersebut asal -asalan dan tidak sesuai standar sebagaimana petunjuk bestek,
disayangkan kalau ini dibiarkan karena pastinya akan berakibat kekuatan jalan
tidak berumur panjang.
Masrul (37) warga
setempat, memberikan tanggapan bahwa selama ini masyarakat sangat menginginkan
perbaikan jalan lintas tersebut. Tapi, kalau hanya dilaksanakan dengan asal
-asalan masyarakat kecewa.
Diakuinya pekerjaan
timbunan agregat yang dimaksud memang sudah menjadi buah bibir masyarakat
setempat. Karena merasa aneh saja, matrial base agregat menjadi becek saat
hujan.
"Harapan kita sebagai masyarakat agar
kualitas jalan ini bagus dan tahan lama untuk dinikmati pengguna jalan. seiring
juga atas anjuran Bupati Rohil, untuk mari kita sama -sama kita kawal
pengawasannya agar pekerjaannya bermutu bagus. "kata Masrul. (Sumber:wrc/zmi)