BANDA ACEH - Komisi Kepolisian Nasional Republik Indonesia (Kompolas -RI) mengakhirnya Kunjungan Kerjanya di Direktorat Polisi Perairan ( Ditpolair) Kepolisian Daerah (Polda) Aceh.
Kegiatan Kompolnas tentang Sosialisasi Safety Management System yang bertempat di Markas Ditpolair Polda Aceh Jalan Indra Budiman Nomor 15, Banda Aceh, Jumat (30/11/2018).
Komisioner Kompolnas Dede Farhan Aulawi, yang didampingi oleh Kòmisaris Besar Polisi (Kombes) Joko Purwanto, Ikbal dan Syaifulah, mengatakan, harus memperhatikan keselamatan personil yang akan melaksanakan tugas, setiap orang tentunya punya keluarga, yang ditinggalkan saat bertugas," katanya.
Dede menjelaskan lebih lanjut, bahwa Safety management system adalah tentang pengendalian teknis dalam bidang mengidentifikasi, mengkaji, menerapkan, mengontrol, mengevaluasi dan memelihara program keselamatan dan kesehatan kerja.
"Untuk mengendalikan resiko kecelakaan, safety management system mencakup seluruh elemen kerja organisasi yang harus bersifat sistematis, dapat diterapkan dan komprehensif untuk pengelolaan resiko keselamatan," jelasnya.
Dede juga menerangkan, bahwa landasan pentingnya penerapan safety management system secara internasional dipromosikan oleh International Labour Organization (ILO) yang merupakan organisasi buruh internasional, dan tertera dalam ILO-OSH 2001.
"Di Indonesia pedoman safety management system namanya diubah menjadi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang diatur oleh Peraturan Menteri Tenaga Kerja
(Permenaker) Nomor 05/MEN/1996," katanya menerangkan.
Dede mengatakan, Inti dari sosialisasi Kompolnas pada Polair di seluruh Indonesia adalah untuk meningkatkan keselamatan armada opersional milik Polair khususnya, dan kapal penumpang umum lainya yang melakukan pelayaran di perairan Indonesia, Jauh lebih baik untuk mencegah terjadinya kecelakaan, daripada harus sibuk setelah terjadinya kecelakaan.
"Untuk itulah Kompolnas dan Polri terus bersinergi untuk mewujudkan Polri yang profesional. tentu semua tidak akan selesai denagn satu pertemuan, melainkan perlu ditindaklanjuti dengan pertemuan lainnya," katanya kembali.
Terakhir, disebutkannya, harkat dan martabat manusia semakin dihargai, sehingga faktor keselamatan saat orang dalam melaksanakan tugas semakin diperhatikan, pelaksanaan tugas tidak sekedar berani.(rdk/hendra)