SUKABUMI - Komisioner Kepolisian Nasional Republik Indonesia (KOMPOLNAS RI) sebagai pengawas fungsional Polri melaksanakan kunjungan kerja ke Polres Sukabumi Kota, Kamis (22/112018).
Kunjungan ini dilaksanakan bersamaan dengan rencana kunjungannya ke Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan dan Latihan (Lemdik) Polri, Jum’at (23/ 2018).
Dalam kunjungan kali ini, Kompolnas juga melakukan peninjauan ke tempat pelayanan publik yang ada di Polres Sukabumi Kota seperti Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), ruang pelayanan Surat Keterangan Cakap Kelakuan (SKCK), Pelayanan Pengaduan Masyarakat (Public Komplaint), Command Center dan ruangan lainnya.
Komisioner Kompolnas Dede Farhan Aulawi ketika ditemui media menjelaskan bahwa kunjungan kerja ini untuk mensosialisasikan beberapa hal mendasar tentang Kompolnas, seperti dasar hukum, tujuan dan Fungsi dan tugas dan kewenangan.
Selain itu, Dede melakukan peninjauan langsung ketempat pelayanan publik di Polres untuk memastikan bahwa pihak Kepolisian memberikan kualitas pelayanan yang baik terhadap masyarakat yang berada di wilayah hukum Sukabumi Kota.
Pada kesempatan tersebut, Kompolnas merasa bangga dan sangat mengapresiasi segala upaya inovatif yang dilakukan oleh Kapolres Sukabumi Kota dan seluruh jajarannya dalam melakukan terobosan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sarana untuk masyarakat berkebutuhan khusus terlihat tersedia.
Selain itu, ruang pemeriksaan dan pengaduan masyarakat didesain sangat Homely dan Friendly, hal ini dikatakannya tentu akan membuat masyarakat yang datang merasa aman dan nyaman.
Seperti biasanya Dede Farhan juga selalu memberikan motivasi kepada pimpinan Polres Sukabumi beserta seluruh jajaran yang hadir untuk terus bekerja dengan penuh pengabdian.
"Tantangan yang dihadapi oleh Polri ke depan tidak ringan, bahkan sebaliknya justru akan tambah berat," katanya menjelaskan.
Dede menjelaskan, model kejahatan konvensiolan (conventional crime) saat ini akan terus bergeser pada kejahatan kontemporer (Contemporary crime) yang berbasiskan pada kejahatan berbasis teknologi, untuk itu adaptibilitas seluruh jajaran Polri dengan teknologi menjadi sangat penting, sehingga semangat belajar tidak boleh padam, karena hidup itu sendiri hakikatnya adalah sebuah proses pembelajaran yang tiada henti.
“Profesi di kepolisian bukan sekedar kerja untuk memperoleh penghasilan semata, tetapi lebih dari itu untuk memenuhi panggilan tugas yang mulia, ada yang memuji ataupun tidak Polri harus tetap bekerja, ada yang mencaci atau membenci, Polri harus tetap bekerja dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, lebih dari sekedar penilaian manusia, ada zat yang maha mulia yang akan selalu mengetahui segala perbuatan ikhlas kita ," kata Dede mengakhiri. (rilis/rdk)