AnalisaRiau.com, PEKANBARU - Mewujudkan visi Dinas Kesehatan Provinsi Riau sebagai institusi profesional dalam mewujudkan Kesehatan yang berkualitas sebagai upaya peningkatan usia harapan hidup masyarakat Riau salah satu Misinya adalah meningkatkan ketersediaan obat dan vaksin yang bermutu, terjangkau dan merata sesuai kebutuhan masyarakat serta pengawasan ketersediaan Farmasi, makan minum dan alat Kesehatan yang beredar di masyarakat. Ditetapkannya 10 indikator pencapaian sasaran Mewujudkan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Provinsi Riau diantaranya adalah persentase ketersediaan Obat dan Vaksin, Persentase Instalasi Farmasi Kab/Kota yang melakukan manajemen pengelolahan obat dan vaksin sesuai standar.
Juga persentase usaha obat tradisional memenuhi persyaratan produksi dan distribusi, persentase produksi Alkes dan PKRT yang beredar memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat, serta persentase sarana distribusi obat, alkes dan PKRT yang memenuhi persyaratan distribusi, persentase penggunaan obat generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah, persentase pemantauan kasus Penyalahgunaan Napza di Rumah Sakit, persentase P-IRT yang memenuhi persyaratan produksi yang baik, Persentase penggunaan obat Rasional di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan persentase Puskesmas yang melakukan pelayanan kefarmasian sesuai standar.
Untuk itu Senin (03/04/2017) Dinas Kesehatan Provinsi Riau Sub Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan mengadakan pertemuan pemutakhiran data kefarmasian serta perencanaan dan evaluasi dana alokasi khusus (DAK), di Hotel Grand Central Pekanbaru. Pertemuan ini dilaksanakan mulai dari tanggal 3 April s/d 5 April 2017. Dalam pembukaan acara pertemuan ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Dra. Hj. Mimi Yuliani Nazir, Apt, MM menjelaskan bahwa untuk meningkatkan validitas data atau informasi kefarmasian dan alat kesehatan serta memperkecil adanya kesalahan yang timbul maka perlu dilakukan kegiatan pemutakhiran data secara berkala sehingga didapatkan data yang akurat”. Ungkap beliau pada saat pertemuan di Hotel Grand Central Pekanbaru.
Dra. Hj. Mimi Yuliani Nazir, Apt, MM selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau juga menjelaskan dalam pidato sambutannya bahwa “untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan data dan informasi kefarmasian dan alat kesehatan dilakukan dengan membuat jejaring baik dilingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Riau dengan melibatkan lintas program, lintas sektor dan Dinas Kesehatan Kab/Kota sebagai pemasok data tentang kefarmasian dan alat kesehatan”. Jelasnya
“Dengan adanya data yang akurat juga akan sangat membantu dalam proses perencanaan, sehingga perencanaan anggaran bisa tepat sasaran, baik anggaran yang bersumber dari APBD maupun APBN serta Dana Alokasi Khusus (DAK)”. Ucapnya di pertemuan tersebut
Pertemuan ini diikuti oleh 64 orang yang terdiri dari pengelolah data dilingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan lintas sektor ( BPOM, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu satu pintu Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru), juga peserta dari Dinkes Kab/Kota (Subbag. Perencanaan, Seksi Kefarmasian dan Alkes, UPT Instalasi Farmasi Kab/Kota).*** (rls)
