AnalisaRiau.com, PEKANBARU - Team Opsnal Unit Reskrim Polsek Sukajadi dibawah pimpinan Aipda Zamhur,SH menangkap seorang Dokter PNS yang bertugas di salah satu Puskesmas di Siak bernama PM (37thn) warga kelurahan Tangkerang Tengah kecamatan Bukit Raya Pekanbaru yang menipu seorang wanita muda bernama EJ (37thn) warga jalan Durian kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru dengan nilai uang ratusan juta rupiah kemaren hari Rabu sore (05/04/2017).
Dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo,SIK,MM bahwa tersangka PM adalah dokter PNS di salah satu Puskesmas di kabupaten Siak. Sekira bulan April 2014 korban EJ berkenalan dengan seorang lelaki PM yang dalam perkenalan ini mengaku bernama Kapten TNI dr. Guntur Anton Rainaldi Syaputra, M.H, KES,. Setelah perkenalan EJ merasa terpikat dan berpacaran dengan tersangka PM. EJ merasa terpikat karena PM mengaku bekerja sebagai Dokter di Rumah Sakit TNI AU Pekanbaru berpangkat Kapten.
Melihat EJ mulai jatuh hati, lelaki PM ini mulai menuai janji gombal akan menikahi korban dan sederet rayuan rayuan maut khas seorang Don Juan. Setelah EJ terlihat bisa dikuasainya, pada bulan Juni 2014 PM meminjam uang kepada EJ sebesar Rp 202.000.000 (dua ratus dua juta rupiah). Dan mulai bulan Desember 2016 PM tak pernah lagi datang menemui EJ, setiap PM dihubungi oleh EJ, dia selalu mengatakan bahwa dia sibuk dan juga dia mengaku pada EJ bahwa kini dia sudah dipindah tugaskan ke Jaya pura. Sadar bahwa dirinya sudah ditipu, EJ melaporkan kasusnya dengan PM ini ke Polsek Sukajadi Pekanbaru.
Setelah menerima laporannya mulailah Unit Reskrim Polsek Pekanbaru bekerja keras siang malam membuka tabir tentang pelaku penipuan ini. Team Opsnal yg dipimpin Ka Team Aipda M Zamhur SH,melakukan penyelidikan. Pada hari Rabu, 05 April 2017 sekira pukul 16.00 wib team Opsnal mendapat informasi bahwa PM sedang berada di Tangkerang dan berhasil ditangkap di jalan Mawar Kelurahan Tangkeran Selatan Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru.
"Kini tersangka PM dan barang bukti sudah diamankan di Mapolsek Sukajadi guna pemeriksaan lebih lanjut" pungkas Guntur mengakhiri pembicaraan.*** (tribratanewsriau)
