Jenazah almarhum Ketua PWI Rohul, Harjono, dilepas dari kediamannya setelah dikafani untuk disahalatkan dan dibawa ke kampung halamannnya, Kota Cane, Aceh.
AnalisaRiau.com, UJUNG BATU - Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Harjono S,Ag, meninggal dunia, Minggu (5/3/2017), sekitar pukul 04.30 Wib,di Rumah Sakit Awal Bross Ujung Batu, diduga akibat serangan jantung.
Harjono, sebagai Ketua PWI pertama tahun 2009 kemudian memimpin kembali untuk dua priode hingga tahun 2015, dan almarhum sendiri aktif di organisasi PWI sebagai Dewan Penasehat.
“Atasnama keluarga besar PWI Rohul, kami pengurus dan anggota sangat kehilangan sosok almarhum, yang selama kepemimpinannya PWI bisa eksis di Rohul. Dirinya juga sosok yang tegas, lugas, dan memiliki dedikasi serta profesional tinggi bagi organisasi PWI,” terang Ketua PWI Rohul, Engki Prima Putra, ST, sambil terlihat matanya berkaca-kaca.
Jenazah almarhum, kemudian dimandikan di kediamannya RT 2 RW 2 Dusun Pematang Putih, Desa Ujung Batu Timur, Kecamatan Ujung Batu. Ratusan pelayat datangi rumah almarhum, terlihat seperti anggota DPRD Teddy Mirza Dal, Kadisdukcapil, Irpan Ridho, AKP M Fatman, Kompols Muslim Hidayat Ketua IKBM Rohul, Mantan Kabag Humas Pemkab Rohul, Syofwan, Kabag Humas Pemkab Rohul, Abdulah, Paur Humas Polres Rohul, tokoh agama di Ujung Batu, serta tamu lainnya dan rekan-rekan wartawan dari Ujung Batu dan Pasir Pangaraian,
Usai dimandikan dan dikafani, jenazah Harjono, dilepas oleh tokoh agama dari rumah kediamannya, kemudian dibawa dengan ambulace dan dishalatkan di Masjid Darul Iman, Kelurahan Ujung Batu pukul 11.00 Wib, kemudian usai dishalatkan jenazah langsung dibawa menuju ke Kota Cane Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, tempat kelahiran almahum.
Almarhum kelahiran 28 Mei 1977, meninggalkan seorang istri, Jasima, dan 3 anak, yakni, Annisa Rahmi (klas 2 MTs Ujung Batu), Muhammad Iqbal (kelas 5 SDN 002 Ujung Batu), serta Airin yang masih berusia 4 tahun.
Pengakuan rekan juga adik angkat almarhum, Soleh Lubis, sehari sebelum meninggal dunia tepatnya Jumat, almarhum Harjono, sempat mengeluh kembung dan sakit pada perutnya.
“Pada Sabtu malam sekitar pukul 20.00 Wib, penyakit almarhum kambuh kembali lalu dirinya minta dipijat,” ungkap Soleh.
Usai dipijat, almarhum merasa mendingan dan semula berencana akan berobat ke RS Awal Bross di Ujung Batu. Di perjalanan, almarhum urungkan niatnya berobat, karena dirinya sudah tidak merasa sakit lagi dan dirinya minta diantar pulang oleh Soleh.
Pada Sabtu malam itu, jadi hari terakhir bagi Soleh bertemu dengan Harjono. Almarhum sempat tidur di kamarnya pada Minggu (5/3/2017) sekitar pukul 03.00 dinihari, almarhum terjaga dari tidurnya karena merasakan sakit di hulu hatinya.
“Saat itu, almarhum ingin buang air. Sekitar 15 menit almahum terjatuh dan tak sadarkan diri, lalu istrinya dan keluarga melarikannya ke RS Awal Bross. Namun sayang, nyawa almarhum tidak tertolong lagi,” jelas Soleh lagi.*** (halloriau)
