Sejauh ini, Nur Hardianto difavoritkan terpilih menjadi striker tim nasional Indonesia U-22.
AnalisaRiau.com, Jakarta - Jajaran pelatih tim nasional Indonesia U-22 sudah merampungkan dua tahap seleksi skuat timnas U-22, pada pekan lalu dan pekan ini. Dari dua tahap tersebut, salah satu yang mencuri perhatian adalah Ahmad Nur Hardianto.
Pemain asal Lamongan itu mencetak tiga gol dalam dua game internal, yang selalu jadi menu penutup seleksi timnas U-22 di bawah arahan pelatih Luis Milla Aspas. Nur Hardianto pun menikmati dua tahap seleksi tersebut.
Milla selalu hanya memanggil dua striker dalam dua tahap seleksi kemarin, dan nama Nur Hardianto selalu masuk daftar. Jika pertama ia dipanggil bersama Marinus Marianto, lalu pada tahap kedua bersama Dimas Drajad.
Pemain yang karib disapa Dian ini mengatakan, ia selalu berusaha memberikan 100 persen dalam tiap kesempatan yang diberikan pelatih Milla. Bomber milik Persela Lamongan ini juga menceritakan bahwa dirinya menyerap banyak ilmu di banyak SSB.
"Saya gabung Persela U-21 awalnya, waktu 2015 saat kompetisi (PSSI) dibekukan itu saya sempat Persegres Gresik dan waktu kemarin (ISC A) saya sama Persela lagi," papar Dian cerita soal perjalanannya.
"Saya dulu itu bukan ikut SSB, bukan cuma satu tapi banyak SSB. Kalau ada bisa ikut latihan, saya ikut latihan saja di mana pun," ceritanya.
Ia cukup memahami apa yang diinginkan oleh Milla, formasi 4-3-3 yang membuatnya harus aktif menjadi tembok cukup dinikmatinya. Meski di Persela ia terbiasa dengan formasi 4-4-2 yang tentu punya sistem berbeda.
"Dia ingin main bola-bola pendek, membangun dari belakang, jangan sampai kehilangan bola, kalau sampai kehilangan bola langsung press rebut kembali. Di Persela formasi 4-4-2, sedangkan kalau di sini hanya satu striker dengan sayap yang lebih cepat menonjol."
Ada dua striker yang jadi panutan Dian dari segi bermain, salah satunya adalah Ivan Carlos -- mantan rekan setimnya di Persela, yang banyak memberinya masukan. "Kalau jadi panutan saya Diego Costa, dia tajam di kotak penalti. Kalau lokal dari asing, Ivan Carlos karena dia satu skuat waktu itu dengan dia." (goal)